LPH #68
Episode 68
Made in Hell
(pov : Zen)
Sudah jam 3 pagi, namun gue gak ada ngantuk-ngantuknya. Terlebih atas apa yang sudah terjadi hari ini tadi di Ruko lama saat sekolah kami kalah Studi Banding dan kemunculan para bajingan STM XXX. Kekalahan yang bukan hanya menyakitkan namun juga menempatkan kami pada situasi buruk di saat STM XXX sudah memberikan sinyal bahwa dalam waktu dekat mereka akan bergerak. Masalah yang kompleks tersebut membuat gue pusing. Untuk meringankan pikiran, setelah makan malam gue langsung mengurung diri di kamar karena gue punya kesibukan baru yang sangat menyenangkan. Dan disinilah gue sekarang, rokok, kopi dan laptop membuat gue semakin terjaga dan semakin tengelam dalam sebuah forum underground di deepweb. Deepweb tidak seseram mitos-mitor di luar sana seperti rentan terkena virus, rentan kena hacking, kegiatan ilegall dan lain sebagainya. Memang sih hal tersebut bisa terjadi kepada orang yang secara sembarangan masuk ke deepweb hanya untuk sekedar surfing. Deepweb itu pada dasarnya termasuk bagian dari World Wide Web (WWW) yang tidak ter-indeks mesin pencarian pada umumnya. Perlu treatment khusus agar seseorang bisa masuk ke dalam bagian tergelap internet, itupun juga mesti berhati-hati. Sebagai perbandingan, berbagai konten Internet yang bisa dengan mudah oleh semua orang hanya 4 %. 4 % dari WWW. 96 % nya adalah deepweb. Luar biasa.
Hal tersebut jelas membuat gue tergoda untuk masuk ke dalamnya. Berkat masa pemulihan gue yang memakan waktu hampir 2 bulan, membuat gue punya banyak waktu luang di ruang. Berbekal laptop baru yang gue install dengan The Amnesic Incognito Live System, sebuah OS pengembangan dari Linux yang memiliki fokus pada tingkat keamanan dan kerahasiaan user, TOR Browser, Shield VPN untuk me-masking data-data gue termasuk alamat IP (meskipun gue jelas memakai identitas palsu untuk sign-in, tetap tolol rasanya jika IP gue tetap bisa track oleh sesama user Deepweb)
Saat pertama kali gue masuk ke Deepweb yang pertama gue lakukan adalah mengakses WOMB, satu dari sekian banyak forum underground di deepweb paling dipercaya, paling ramai, paling lengkap dan paling “berbahaya”.
Namun subforum yang paling sering gue kunjungi selain HACTIVIST adalah 3 DOLLAR BILLS, di 3 DOLLAR BILLS tersebar berbagai macam tips n trick yang rata-rata untuk kepentingan diri sendiri bahkan kejahatan. Gue sendiri malah iseng sign-up dengan ID GHOUL lalu membuat sebuah thread di subforum ini dengan judul “HOW TO KILL GOLIATH IN FIVE SECONDS.” Pada dasarnya, gue menjelaskan tentang bagaimana membuat/meramu sendiri suatu serum pelumpuh otot rangka atau muscle relaxant yang gue sebut dengan ZEUZ. Muscle relaxant biasa di pakai untuk mempermudah proses anestesi dan mempermudah intubasi saat operasi. Selain untuk tindakan medis, serum pelemas otot jenis antipasmodik menjadi obat yang paling sering di resepkan untuk pasien dengan keluhan nyeri punggung bawah. Obat dan bahan pembuatnya memang gampang diperoleh di apotik tanpa resep namun semuanya memiliki efek samping yang kurang lebih sama yakni menimbulkan mual, Pusing, mengantuk. Wajar menurut gue karena tujuannya memang membuat otot dan rangka yang tegang menjadi lebih rileks.
Tanpa perlu lab, cukup dengan mempelajari struktur kimia dan kandungannya di beberapa obat-obatan pelemas otot yang di jual bebas seperti cyclobenzapine, carisoprodol, benzodiazepin, dantrolen, baklofen, diazepam, tizadin dan masih banyak lagi, gue bisa meramu dan menentukan ZEUZ yang powerfull. Ya, gue lebih suka menggunakan istilah powefull dibanding mematikan. Mau seberapa besar badan maupun otot seseorang, kalau kena suntik dengan serum ini, dia akan lumpuh seketika (makanya gue pake term Goliath, prajurit dari bangsa Filistin yang disebut dalam beberapa kitab suci, yang sosoknya digambarkan bak raksasa) bahkan untuk sekedar berdiri atau sekedar mengangkat tangan pun tidak bisa. Dan itu semua terjadi tanpa menghilangkan kesadarannya. Karena serum gue menyerang ke sistem syaraf (berkat komposisi dari baklofen dan cyclobenzapine yang menghambat transmisi di tingkat spinal yang terkoneksi dengan otak). Jika otak sudah memerintahkan ke otot untuk “melumpuhkan diri”, selanjutnya zat aktif carisoprodol akan mengubah dirinya menjadi meprobamat saat sudah berada di metabolisme tubuh manusia. Zat aktif meprobamat menimbulkan efek sedatif, efek menenangkan.
Untuk mengikat zat ini agar durasinya lebih dari 30-45 menit gue tambahkan selegiline, anti depresan untuk penderita parkinson. Memang berhasil sih namun pertemuan tiga sampai empat zat antidepresan dalam satu waktu mengakibatkan sindrom serotonin. Serotonin sendiri adalah senyawa kimia alami dalam tubuh manusia yang dihasilkan oleh sistem saraf, yang dibutuhkan untuk mengatur aliran darah, suhu tubuh, sistem pencernaan, sistem pernafasan, fungsi sel saraf dan sel otak. Sindrom serotonin terjadi jika kadar serotin dihasilkan terlalu banyak namun tidak bisa disalurkan akibat terhambatnya transmisi spinal.
Efeknya ? Tentu saja sangat mematikan.
Orang yang disuntik serum ZEUZ sebanyak 40 mg akan mengalami kelumpuhan namun di saat yang sama akan merasakan ketenangan selama 30-45 menit. Dibius namun tingkat kesadaran masih ada. Namun setelah efek ZEUZ habis, neraka dunia akan datang. Dia akan mengalami halusinasi bak orang sakaw, gelisah luar biasa, mual muntah, keringat berlebihan dan setelah efek ZEUZ habis, seluruh otot akan menegang yang akan memacu detak jantung begitu cepat dimana 75% akan memicu serangan jantung. Bagian terbaik dari ZEUZ adalah zat ini akan menghilang tanpa jejak terserap dengan baik dalam sistem metabolisme manusia.
Darimana gue bisa tahu? Karena gue sudah melakukan ujicoba ZEUZ ke beberapa “tikus got”. Biasanya gue pergi ke rental mobil dan menyewanya untuk 12 jam. Lalu ketika malam, gue akan bawa mobil ke luar kota untuk mencari tikus-tikus got sebagai bahan percobaan. Tikus got yang gue maksud adalah para gelandangan jalanan yang gue prediksi memang berprofesi sebagai gelandangan atau pengemis palsu yang dari hasil mengemis, mereka memiliki banyak uang. Tidak sulit bagi gue menemukan para pemalas yang berpura-pura jadi gelandangan namun punya duit berjuta-juta yang gue jadikan sasaran.
Dengan pancingan berupa uang 50 ribu dan mengikuti mereka hingga ke lokasi yang aman, gue suntikkan salah satu dari 3 serum ZEUZ yang memiliki 3 dosis yang berbeda-beda. ke badan mereka yang mungkin mereka kira adalah gigitan nyamuk, lalu Kemudian gue pergi dan melakukan pengamatan dari jarak aman.
ZEUZ REPORT
Tikus Got #1 (pria, 60 tahun) – 70 Mg ZEUZ
Hasil :
Mati mengelepar dan sempat kejang-kejang hebat di dalam mobilnya (pengemis bangsat yang menyembunyikan mobilnya jauh dari keramaian pantas mati). ZEUZ bereaksi lima menit setelah penyuntikan dan berlangsung hingga lima puluh menit lalu dua menit kemudian si tikus got mati karena serangan jantung,
Analisa:
Dosis terlalu kuat.
-XXX-
Tikus Got #2 (wanita, 30 tahun) - 40 Mg ZEUZ
Hasil :
ZEUZ bereaksi 5 menit setelah penyuntikan dan berlangsung hingga tiga puluh sampai empat puluh menit lalu tiga menit kemudian, serangan terjadi. Si tikus got selamat karena ditemukan orang dan di bawa ke klinik tepat sebelum terjadi serangan jantung
Analisa:
Dosis pas namun masih cukup mematikan.
-XXX-
Tikus Got #3 (pria, 45 tahun) – 40 Mg ZEUZ
Hasil:
ZEUZ bereaksi 6 menit setelah penyuntikan dan berlangsung hingga empat puluh lima menit lalu ena, menit berikutnya, serangan terjadi tetapi si tikus got bertahan selama tujuh menit tanpa ada gejala serangan jantung hingga efek ZEUZ hilang sepenuhnya.
Analisa:
Dosis ideal/batas aman.
Setelah sukses mengujicoba ZEUZ kepada tiga tikus got, baru gue publish ZEUZ di WOMB.
Hasilnya?
ZEUZ adalah chemichal weapon ciptaan gue dan Trit gue langsung jadi Hot Thread karena banyak yang ujicoba langsung dengan berbagai hasil. Cukup bawa resep ZEUZ ke apotik atau lab-lab underground dan selama mereka menuruti A-Z, tidak boleh ada yang lebih atau kurang, VOILA !! My baby is ready to kill the goliath.. Ada yang sukses meniru sama persis. Meskipun lebih banyak yang hasilnya malah overdosis, kurang tepat ramuannya sehingga membuat orang yang kena serum ini langsung mati lemas, lumpuh lalu terkena serangan jantung dalam waktu empat sampai lima menit kemudian.
Gue sih biasa aja membaca beberapa komentar orang yang sudah mencoba membuat ZEUZ, gak merasa bersalah karena gue udah kasih peringatan atau disclaimer ke siapapun yang akan mencoba dan mempraktekkan resep dari gue. Toh gue juga tahu, 99% pengunjung WOMB adalah para kriminal, orang-orang dunia hitam.
Reputasi gue yang lumayan di WOMB membuat gue sering berlama-lama di Deepweb seperti sekarang ini sampai lupa waktu, entah menjawab komentar, nonton FROM HELL berisikan hal-hal yang orang biasa tidak akan kuat untuk menonton atau mengunjungi subforum BLACKMARKET seperti yang gue lakukan sekarang ini dimana ada postingan organ Ginjal fresh form the Oven dari Israel yang di jual 2,5 bitcoin atau sekitar 150 juta Rupiah dan laku hanya dalam 5 detik setelah on-air.
BIP!
Headset gue berbunyi bip pelan dan gue lihat ada 1 PRIVATE MESSAGE masuk.
Gue ragu untuk membuka PM ini karena user pengirimnya. SERAPHIM, baru kali ini gue jumpai. Jadi sebelum gue buka isi pesan, gue klik nama usernya. Tiba-tiba layar jadi serba berwarna merah muda dan membawa gue ke homescreen profil SERAPHIM yang berisi banyak sekali video. Gue klik satu persatu.
Menarik, menarik sekali.
Tiga puluh menit kemudian, gue sudah punya gambaran siapa itu SERAPHIM. Lalu tanpa ragu, gue buka PM dan membalasnya.
SERAPHIM:
HALLO DARLA
GHOUL:
HELL-O .
I feel honored because YOUR HIGHNESS SERAPHIM want to come and greet me first
SERAPHIM:
HAHA
IT'S LIKE YOU'VE KNOWN WHO I AM ACTUALLY
GHOUL:
YES, I DO.
SO ?
SERAPHIM:
NICE, SO WE CAN DIRECTLY TALK ABOUT BUSINESS.
CAN YOU HELP ME WITH YOUR ZEUZ? YOUR ZEUZ IS DAMN INTERESTING.
Gue sedikit kaget karena SERAPHIM langsung to the point tentang ZEUZ, karena gue gak melihat ada korelasi ZEUZ dengan core business-nya. Sebenarnya banyak sekali member WOMB yang mengirim pesan yang sama yang intinya ingin bekerjama langsung dengan gue tentang pengembangan ZEUZ dalam skala besar. Mereka yang datang menawari gue kerjasama ini rata-rata para penjahat dari Rusia, Malta, China, Amerika, Kuba, Inggris, Qatar hingga Italia dan bahkan Afsel. Mereka semua datang sambil menawarkan puluhan Bitcoin. Gue tolak semuanya karena gue sama sekali tidak mau terlibat dalam pembuatan senjata kimia pemusnah massal dari organisasi gelap luar negeri karena syarat utamanya gue mesti datang ke tempat mereka.
Hell no im gonna leave this town to work with foreign organisation crime.
Gue bisa saja sama seperti yang lain, langsung menolak. Tetapi berkat add-ons khusus hasil barter dengan salah satu member WOMB, gue kirim ke dia instruksi lengkap dan mendetail tentang ZEUZ dan sebagai gantinya dia kasih gue semacam add-on tracker dimana gue bisa tahu dimana real live location sesama member WOMB. Bukan kordinat lengkap sih, tetapi hanya muncul titik koordinat negaranya. Ini sih sudah lebih dari cukup. Karena add-on ini di jual di BLACKMARKET seharga 10 bitcoin alias 720 juta. Worthed sekali.
Jadi gue pun ingin tahu dimana based location SERAPHIM dan mengaktifkan add-on tracker,10 detik kemudian muncul satu koordinat Negara yang sama sekali di luar dugaan gue.
“(6o NL - 11o LS) - (95o BT - 141o BT)”
Itu koordinat Indonesia.
Anjing! Hahah. Gue mau test dulu.
GHOUL:
INTERESTING.
WHERE DO YOU LIVE?
Fyi, I’M PRETTY HATE WITH LIAR
SERAPHIM:
Saya lelah “berbicara” dengan bahasa Inggris.
Saya tahu kamu orang Indonesia. Dan kamu pun juga sudah tahu dimana saya karena saya bisa detect add-on tracker milik SULIVAN yang barusan kamu aktifkan untuk melacak saya.
Hayoo, benar kan?
Kita satu negara sayang.
Bedanya kamu cuma tahu saya mengakses WOMB dari Indonesia tetapi tidak mengetahui dimana letak persisnya.
Sedangkan saya tahu, saya tahu persis dimana kamu mengakses WOMB.
Kota XXX.
Aih, Kota dengan pantai dan bukit yang indah, saya selalu ingin main kesana. Beda dengan Kota ZZZ tempat saya tinggal yang panas dan gersang.
Gue gemetar, asu, asuuuuu !! SULIVAN adalah member WOMB yang memberikan add-on tracker. Bisa jadi SERAPHIM sudah membeli add-on yang jauh lebih canggih karena bisa sampai mem-bypass VPN dan mendapat letak IP. Pikiran pertama gue adalah segera mematikan laptop gue dan membuang akses ke TOR. Namun sudah terlambat, lokasi gue sudah ia ketahui. Setelah mengatur nafas dan menenangkan diri, gue langsung membalas PM nya.
GHOUL:
GOTHCHA !
SERAPHIM:
Hihihi, Tenang gak usah panik. Saya pun kaget sekaligus senang karena GHOUL adalah orang Indonesia.
Okelah, saya sedang agak repot hari ini, tidak bisa berbicara lebih banyak. Langsung saja saya berikan penawaran ke kamu.
Buatkan saya 100 serum ZEUZ siap pakai dalam waktu 7 hari.
Saya akan sediakan lab khusus dimananpun lokasi yang mau kamu pilih sehingga kamu bisa bekerja dengan baik.
Jika tenggat dan target terpenuhi, saya bayar 100 bitcoin. Saya transfer saat itu juga.
Jika sampai tenggat waktu terlewat dan serum tidak sampai 100, per serum hanya saya hargai 0,01 bitcoin.
Teknis lainnya bisa kita bicarakan jika kesepakatan awal ini kamu setujui.
Tawaran hanya berlaku 1x24 dari sekarang.
bye.
Kemudian SERAPHIM OFFLINE.
Gue berpikir sejenak, menimbang-nimbang tawarannya.
100 bitcoin sama dengan 7,2 M
Sementara 0,01 bitcoin sama dengan 720 ribu Rupiah.
Duitnya memang menarik tetapi duit bukan hal utama, justru core business SERAPHIM yang membuat gue tertarik.
TING!
1 notif WA Masuk.
Gue baca dan tersenyum sendiri, waktunya tepat sekali.
“Praise the demon in the highest throne of hell, O father satan scum on earth..” gumam gue sambil tertawa kecil karena sudah terbayang rencana besar gue yang terkoneksi satu sama lain. Ini akan jadi hal yang berbahaya, sangat berbahaya. Taruhannya diri gue sendiri, kalau gagal gue bisa menghilang dari dunia ini.
Khu…khu…khu…
Ini akan sangat menyenangkan. Lalu gue balas PM SERAPHIM.
GHOUL:
Deal
***
Empat hari kemudian....
Setelah menghabiskan secangkir americano di kedai coffe yang bersebelahan dengan hotel tempat gue menginap, gue memikirkan sekali lagi keputusan gue untuk datang ke sini untuk bertatap muka langsung dengan member WOMB, SERAPHIM. Ketika dua hari lalu SERAPHIM membaca PM gue kalau gue menerima tawarannya, dia lalu membahas detail vIA PM. Namun gue punya ide lain yang lebih to the point.
Gue balas sekali PM nya dengan mencantumnkan no ponsel gue yang kartu perdananya sore tadi gue beli.
GHOUL:
08181816666
Itu nomor telepon gue. Sebaiknya kita bicara langsung tentang teknis kesepakatan.
Gue sudah melakukan tindakan ceroboh karena sudah memberikan nomor kontak di deepweb meskipun via PM. Meskipun gue pakai kartu sekali pakai, tetapi akan sangat mudah sekali melacak sinyal ponsel gue. Tetapi gue punya pertimbangan sendiri. Pertimbangan gue adalah SERAPHIM sudah mengetahui lokasi gue, jadi keberadaan gue sudah amat sangat jelas. Jadi gak ada bedanya gue memberikan kontak
Sekitar tiga puluh menit kemudian sebuah nomor telepon masuk ke nomor yang sudah gue share. Kemudian setelah saling memastikan diri bahwa gue adalah GHOUL dan lawan bicara gue adalah SERAPHIM, 2 jam berikutnya kami berbicara banyak hal. SERAPHIM memuji betapa dia mengagumi ZEUZ dan beberapa membayar mahal beberapa ahlik kimia untuk membuat serum ZEUZ mengikuti petunjuk gue namun hasilnya tidak ada yang memuaskan, semua kelinci percobaan mati tak lama setelah di suntik dengan ZEUZ.
“Terlalu keras, saya butuh ZEUZ yang soft. Lalu saya berpikir, daripada menghabiskan banyak uang membayar para ahli yang tidak becus, lebih baik saya mengundang langsung pencipta ZEUZ meskii biaya yang saya keluarkan, akan jauh lebih mahal. Tetapi worth it. Jadi saya senang sekali saat kamu menerima tawaran saya darling.”
Gue jawab. “Ada faktor selain uang yang anda tawarkan yang membuat saya mau bekerjasama dengan anda. Kalau anda sedang tidak terburu-buru, akan saya jelaskan semuanya.”
“Wow, saya suka dengan orang yang bisa membuat saya penasaran. Silahkan, akan saya dengarkan.”
Lalu gue jelaskan faktor lain yang membuat gue mengiyakan tawarannya. SERAPHIM benar-benar pendengar yang baik, ia mendengarkan dengan seksama tanpa sekalipun menyela. Saat gue selesai bercerita, suara dia terlihat sangat antusias.
“ I’d love to do that ! Can’t wait to meet up with you darling.”
Hasilnya? Kami akan sepakat untuk bertatap muka langsung di rumah SERAPHIM. Gue setuju untuk bertemu langsung dan hari pertemuan pun ditentukan, yakni hari ini.
Ada perasaan ragu namun gue sudah sampai disini, sudah setengah jalan. Gue lalu order Go-Car menuju satu alamat yang sudah di berikan ke gue. Tiga menit kemudian gue udah di dalam mobil yang mengantarkan gue kesana. Gue lebih banyak diam, ragu-ragu malah, karena tindakan gue ini sangat berbahaya dan tidak ada yang tahu gue kesini kecuali dia. Perasaan ragu semakin membesar saat gue sampai di alamat tujuan. Rumah mewah bergaya Eropa, hampir mirip dengan rumah Xavier.Gue lihat sekeliling, perumahan ini nampak lengang meskipun baru jam 5 sore dan rumah yang gue tuju ini adalah rumah paling besar dan mewah dibanding rumah lainnya.
Kalau mau lari, ini saatnya, batin gue. Bahkan tanpa peran dari dia pun, gue bisa menjalankan rencana itu sendirian. Ah tetapi kurang seru, kurang greget. Oleh karena itu, gue pun membuang rasa ragu. Siapapun yang ada di rumah tersebut, akan sebanding dengan resikonya. Gue menekan tombol bel yang ada di luar pagar. Tak lama kemudian, pintu gerbang terbuka lebar secara otomatis. Dari pos jaga muncul pria muda berbadan kekar dengan ekspresi datar yang mendatangi gue.
“Ghoul?” sapanya memanggil nama ID di gue WOMB.
“Iya.”
“Silahkan, kamu sudah di tunggu Madam. Langsung masuk saja.”
Setelah dipersilahkan masuk, gue lalu berjalan menuju pintu depan. Ada patung cewek yang memegang kendi yang mengeluarkan air di tengah taman yang sangat bagus. Di depan garasi gue lihat ada Alphard warna hitam tanpa nomor polisi terparkir. Mobilnya mengkilat bersih. Pemilik rumah ini sepertinya sangat menyukai kebersihan sekaligus kerapian. Di pintu depan yang begitu besar ini, belum sempat gue tekan bel, sudah terbuka dari dalam. Seorang pria paruh baya mengenakan jas model tuxedo membukakan pintu.
“Mari saya antar ke ruangan Madam,” sapanya ramah sambil tersenyum.
Madam? Sepertinya para pelayan atau asisten di rumah ini memanggil dia dengan sebutan. Madam. Ya memang cocok sekali sih dengan profilnya. Gue mengikutinya hingg ia berhenti di satu pintu dan mengetuknya.
“Terimakasih.”
“Madam, tamu yang anda tunggu, sudah tiba.”
Si pelayan lalu membuka pintu dari luar dan mendorongnya sedikit ke dalam, sekilas ruangan yang ada di dalamnya nampak normal, seperti ruang kantor malahan karena ada meja besar dan di ujung. Setelah membukakan pintu, pelayan tersebut mohon diri.
Terlambat kalau gue lari sekarang, satu-satunya jalan ya ada di depan gue ini.
Gue mengetuk sekali lalu mendorong pintu.
“Halo..Ghoul. Wah, kamu masih sangat muda rupanya. Jauh lebih muda dari perkiraan saya sebelumnya,” sapa seseorang yang tengah duduk sambil menuliskan sesuatu di buku yang ia pegang.
Cantik ternyata.
Gue menutup pintu rapat baru membalas perkataannya. “Sama, Madam juga ternyata jauh lebih muda daripada dugaan saya.”
Madam tersenyum sambil meletakkan buku dan pensil dengan ornamen bulu di meja kemudian menghampiri gue.
“Madam Rose, tetapi khusus kamu, kamu bisa memanggil saya cukup dengan Rose,”
Gue sambut uluran tangan Madam Rose lalu gue cium punggung tangannya.
“Aww that’s cute.”
“Rose, nama saya Zen.”
“Wah bagus sekali namanya. Terdengar misterius namun smart.”
Rose kemudian mempersilahkan gue duduk, ia menuangkan Brandy ke dalam dua gelas kecil. “Kamu minum ini?”
“Boleh, lagian tidak sopan jika gue tamu menolak minuman yang di suguhkan sang Madam.”
Rose tertawa tergelak. “Kamu lucu deh.”
Rose lalu memberikan satu gelas ke gue yang segera gue minum perlahan. Rose kemudian mempersilahkan gue duduk. Sementara Rose duduk di pinggiran meja kerjanya, terlihat kesempurnaan tampilan Rose.
“Zen, coba tebak umur saya?”
“20 an?”
Rose tersenyum sambil meneguk minumannya. “Hihihi tebakanmu membuktikan bahwa Dokter kecantikan langggananku, bekerja dengan sangat baik. Tampilan fisik gue memang seperti cewek usian 20 an, tetapi to be honest, tahun ini umur saya menginjak kepala empat.”
“Wow. Korea Selatan? Thailand? Singapore?” pertanyaan gue merujuk ke beberapa negara yang memiliki banyak sekali klinik kecantikan.
“Nope. Amerika.”
Gue tertawa mendengarnya, tentu saja. Madam Rose a.k.a SERAPHIM adalah seorang germo yang menguasai bisnis prostitusi dan human trafficking terbesar di Asia Tenggara. Sebuah profesi yang bisa gue simpulkan setelah melihat portofolionya di WOMB. Kedua core business ilegal milik Madam Rose pada dasarnya tidak akan bisa dijalankan oleh Madam Rose sampai semasif sekarang tanpa campur tangan mafia. Karena bisnis tersebut sudah pasti menjadi mesin penghasil uang terbesar selain bisnis narkotika. Dugaan gue, Madam Rose pasti sudah beraffiliasi dengan mafia, entah Yakuza dari Jepang maupun Triad dari China daratan. Singkatnya, beliau adalah salah satu tokoh berpengaruh di dunia hitam Asia Tenggara saat ini.
Rose kemudian mendekati gue dan tanpa basa-basi ia duduk di pangkuan gue. Tangan kanannya melingkari pundak.
“Jadi kapan kita memulai rencana tersebut?” bisiknya. “Karena kesepakatan utama kita sudah tercapai.”
Gue memeluk pinggang Rose dan memintanya untuk menundukkan kepala. “Tiga hari dari sekarang, termasuk persiapan lab buat gue bekerja, apakah bisa?”
Rose mencium serta menjilat pipi gue.
Sluurrpp!
“Bisa banget darling,” jawabnya sambil mengerling manja.
*****
@ SOULFLY CLUB
Tiga hari kemudian
*****
(Pov Danil)
Suasana Soulfly benar-benar meriah berkat penampilan DJ Electra yang super duper seksi membawakan racikan irama trance tribal deng drop-drop dahsyat yang sukses membuat gue dan teman-teman yang sedang pesta di sini merasa enjoy. Botol bir dan vodka pun semakin bertebaran di meja, rokok pun tak berhenti mengepul dari setiap meja. Beberapa cewek juga ada yang menemani gue dan teman-teman gue malam ini. Ya mereka cewek yang di “sediakan” di SOULFLY untuk menemani tamu minum-minum sambil ngobrol, sesekali ya sambil peluk cium gitu masih oke lah. Kalau mau lanjut ke esek-esek, tergantung pinter ngomong dan ngerayu. Tapi ya gak usah pake bacot aneh-aneh, cukup tampol pake duit merah lebih dari 10 lembar juga mau di ajak short time. Apalagi SOULFLY ini satu gedung dengan Hotel STAR.
Gue pun mulai turn-on apalagi cewek yang di samping gue ini cukup agresif. Sambil menuangkan minuman, ia berbisik-bisik hal nakal. Tangannya pun mampir mengelus paha. Tapi gue rada kurang suka dengan cewek ini karena dia tipe kutilang gitu, padahal ya mayan cakep. Sebelumnya ketika tadi kami baru sampai SOULFLY, gue langsung minta Roji, teman gue buat cariin stok cewek buat nemenin minum, cari yang toge seksi punya bodi. Namun Roji kemudian bilang kalau semua cewek di SOULFLY yang gue mau, udah di pake semua. Tinggal 2-3 cewek yang kutilang. Akhirnya daripada sepi minum-minum sambil di temani batangan semua, akhirya kami dapat cewek yang bukan selera gue.
Gue pun mulai mabuk namun masih cukup sadar, sambil rokok’an gue mengedarkan pandangan ke sekeliling. Di area tengah sudah banyak yang mabok sambil dugem. Pada saat itulah gue ngelihat satu cewek yang sedang berdiri dan kebetulan juga menatap ke arah gue. Kami pun berpandangan, ia tersenyum ke gue.
Anjinggg! Cakep banget !udah gitu belahan dadanya terlihat membusung seksi ! togee cuy! Hot like hell ! gue jadi makin sange !!
Ia lalu mengambil gelas dari meja yang di belakangnya kemudian berjalan ke arah gue. Gue langsung deg-degan karena ia berjalan sambil terus menatap gue hingga akhirnya ia berdiri di dekat gue,
“Kursi disana udah penuh banget, boleh gabung duduk di sini gak? Kebetulan Cuma di sini sofa yang masih muat.Gue udah capek dugem,” pintanya sambil menatap gue dan teman-teman gue.
Sebelum teman-teman gue rebut, gue langsung minta cewek di dekat gue untuk pergi, pindah tempat. Namun ia tersinggung dan lebih memilih pergi. Yes ! Go the fuck out you skinny! Batin gue.
“Ups, maaf ya udah buat temanmu marah,” kata nih cewek saat duduk di dekat gue. Alamakkkk bau parfum dan aroma keringatnya langsung merasuk ke hidung gue.
“Ah dia bukan teman gue kok, baru kenal di sini tadi.”
“Oh. Oia nama gue Jenny,” katanya sambil menjabat satu persatu teman gue yang mesam-mesem saja. Gue melirik ke anak-anak pertanda, ini cewek jatah gue. Mereka mengangguk-angguk.
“Danil,” kata gue memperkenalkan diri ketika gue menjabat tangannya paling terakhir. Ya ampun tangannya halus lembut banget, buat gue makin grogi. Udah gitu kami duduk dekat sekali, sampai lengan kami sering bersentuhan. Anjing makin ngacengg.
“Sama siapa lu tadi kesini Jen?” gue berbasa-basi untuk mengurangi rasa grogi.
“Berdua sama teman gue, tapi dia kemudian meet up sama pacarnya. Daripada gue jadi setan, pihak ketiga ye kan, mending gue turun melantai. Pas udah capek mau balik duduk, eh teman gue sama cowoknya udah gak kelihatan. Udah gitu, tempat duduk gue juga sudah ditempati orang lain, kan jadi bête! Untung elu baik banget Dan kasih gue tempat duduk. Kalau lu sendiri? Wih lagi pesta nih ya sama teman-teman? Hihi,” ungkap Jenny.
“Iya nih.”
Selanjutnya gue makin asyik aja ngobrol sama Jenny sampai gak ngeh kalau teman gue satu-persatu pindah tempat, paling juga pada cari kamar masing-masing haha, bodo amatlah! Otak gue dikuasain Jenny. Jenny mahasiswi Semester tiga di salah satu Kampus yang gue tahu benar memang gudangnya cewek-cewek cakep. Gue sih bohong aja kalau gue mahasiswa baru di Kampus CCC dan Jenny percaya mungkin karena ngelihat postur gue yang cukup besar. Gue benar-benar terpesona sama dia, jatuh cinta kali. Kami berdua pun makin berdekatan, sesekali gue tepuk lutut maupun melingkarkan tangan gue di pundaknya, reaksi Jenny biasa saja tidak ada penolakan. Malah ia kadang menempelkan pundaknya ke badan gue untuk bersandar saat gue peluk.
Biatch, gue jatuh cinta ini…
“Mau tambah minuman lagi gak?” tawar gue saat melihat gelas yang ia pegang sudah kosong.
“Gak usah, gue minta bir lu aja,” kata Jenny sambil mengambil botol bir yang gue pegang.
Jenny rupanya tidak langsung menenggak birnya, ia menjilati leher botol bir dari bawah ke atas. Kemudian menjilati lubang botol hingga ujung lidahnya mencoba masuk ke dalam botol. Setelah puas menjilati botolnya, baru Jenny meminum isi botol bir perlahan. Gila, Jenny melakuannya sambil terus menatap gue, membuat nafas gue makin cepat dan gue pun gak bisa mengontrol diri gue sendiri.
Gue langsung pegang kepala Jenny dan melumat bibirnya dengan agresif karena gue sange berat ! gue kegirangan saat Jenny membalas ciuman gue sampe memegangi kepala gue. Lidah kami pun ikut bermain saling membelit. Kami benar-benar tidak peduli dengan sekitar, yang ada di pikiran gue cuma satu ! Gue mesti ngewe si Jenny sampai puas malam ini ! Ciuman kami baru lepas saat sama-sama kehabisan nafas. Gue lalu mengarahkan ciuman ke leher Jenny sambil memeluknya menyamping.
“Wait !..” kata Jenny sambil terengah-engah dan menahan bibir gue dengan jarinya.
“Lu mesti tanggung jawab Dan ! Lu mesti ngewe puasin gue malam ini! Ayo kita ke rumah gue. Rumah gue lagi sepi,” bisiknya.
Gue serasa di awang-awang ketika mendengar perkataan Jenny, tetapi gue gak menduga kalau Jenny langsung mengajak gue ke rumahnya, ah kalau rumahnya jauh kentang banget nih ! “Jen, di sebelah kan ada hotel, kita check-in di hotel aja yuk,” gue coba membujuk Jenny karena pasti lebih cepat buka kamar daripada repot-repot ke rumahnya.
“Gak bisa bebas beb karena gue kalau udah sange banget dan pas main suka teriak-teriak gitu. Rumah gue deket kok, bawa mobil cuma lima belas menitan. Tapi kalau elu gak mau ya sudah gak apa-apa,” terang Jenny sambil melepas pelukannya dan hendak berdiri.
Jelas saja gak akan gue biarkan cewek semolek Jenny lepas begitu saja malam ini. Gue pegang tangannya dan menariknya sehingga berada di dekapan gue. “Cie, elu lagi sange banget ya beb. Lu bawa mobil gak? Gue gak bawa mobil.”
“Sama-sama sange dong hihihi, gue juga gak bawa mobil karena tadi kesini nebeng ma teman, yadah kita naik Go-Car saja.”
“Oke, yadah, gue bayar bill dulu. Tunggu sini ya.”
“Gue tunggu di depan club aja sekalian order.”
“Oke,” gue peluk dan cium-cium bibir Jenny sebelum gue bayar bill. Gila, cuma mau ninggal bentar dia aja rasanya gak mau, ahaahahaha. “Gue bakal puasin elo beb! Gue hajar memek lo sampai lemas!” bisik gue setelah kami terlibat ciuman yang panas
Jenny tersenyum sambil mencolek ujung hidung, “Awas kalau cuma kuat 1 ronde, hihihi.”
“Kita lihat saja!”
Setelah menyelesaikan pembayaran gue segera menyusul ke depan, gue gak peduli teman-teman gue pada kemana, nanti gue WA aja. Di otak gue cuma Jenny doang ! Saat di depan gue lihat Jenny sedang merokok sambil membuka ponselnya. Wuih seksi banget, gue paling suka lihat cewek ngrokok, kesannya gimana gitu. Jenny tersenyum ketika gue memegang pinggangnya dari belakang.
“Udah dapat beb mobilnya?”
“Udah dong, tuh mobil merah yang ke arah sini,” tunjuk Jenny ke arah mobil Yaris warna merah yang gue lihat sedang menuju ke arah kami. Setelah masuk ke bangku belakang, kami tidak mengobrol apa-apa Ia sibuk dengan ponselnya namun tangannya mengelus paha gue. Gue memeluk pinggang Jenny dari belakang. Siksaan ini untung tidak berlangsung lama, karena saking sibuk menikmati elusan Jenny, tahu-tahu mobil sudah berhenti di depan satu rumah yang cukup besar.
Gue terpana melihat rumah mewah di depan gue saat kami berdua turun dari mobil. Gila, anak orang kaya banget ini si Jenny. Bagai kerbau di cocok hidung, gue menurut saja saat Jenny memegang tangan gue dan mengajak gue masuk ke dalam rumahnya.
“Malam non,” sapa seseorang saat gerbang terbuka dari luar. Gue lihat ada security berbadan kekar membukakan pintu gerbang dari dalam sambil menyapa Jenny.
“Malam Jod. Papa Mama belum pulang kan?” tanya Jenny.
“Belum,” jawab si security sambil tersenyum.
“Baiklah, ayo beb masuk.”
***
Saat rebahan, gue mulai merasakan keanehan. Badan gue merasa kebas, tidak bisa merasakan apa-apa. Stimulus dan sentuhan dari Jennya semakin hilang, indra perasa gue terasa tumpul. Saat gue hendak bangun, gue sama sekali tidak punya tenaga bahkan menggerakkan jemari pun gue gak sanggup. Gue semakin panik ketika gue juga tidak sanggup untuk mengeluarkan suara. Kesadaran dan indra pendengaran gue masih berfungsi dengan baik, namun gue merasa lemas luar biasa tidak bisa berbuat apa-apa, lunglai. Seakan seluruh fungsi motorik di badan gue hilang sama sekali. Gue mengedip-ngedipkan mata dengan cepat, berharap Jenny tanggap bahwa ada yang salah dengan tubuh gue setelah gue menyuntikkan obat kuat darinya.
Jenny sudah berdiri di samping ranjang, ia tersenyum.
“Hihi,memang dahsyat serum ini, langsung lumpuh gitu,” kata Jenny sambil mengangkat satu tangan gue yang setelah dilepas pegangannya, langsung lunglai.
Gue benar ketakutan dan panik saat ini terutama setelah melihat reaksi Jenny yang malah tertawa melihat gue lumpuh. Apa yang Jenny mau? Masak iya dia mau merampok gue? Gak mungkin, karena ini aja gue ada di rumahnya!
“Bentar ya, ada tamu spesial buat elu beb,” kata Jenny mengecup pelan pipi gue lalu berjalan keluar dari kamar yang pintunya masih terbuka lebar. Gue menangis ketakutan, ngeri luar biasa saat dalam keadaan kepala menoleh ke arah pintu, gue melihat seseorang masuk ke dalam kamar bersama dengan Jenny yang menggelayut manja kepada orang itu.
“Halo Danil Gom Sahari ! …Ketemu lagi kita kawan…” sapanya.
ZEN !! Kenapa Zen ada di sini bersama Jenny !!
Bangsaattt gue pasti dijebak ! Jenny pasti orang suruhan Zen !! gue mulai ketakutan mengingat apa yang sudah terakhir kali gue lakuin ke Zen. Pada saat pecah tawuran di aula, gue yang kalap menusuk Zen ke arah punggung dengan pisau yang memang sudah gue siapkan sebelumnya. Sialnya, Zen masih bisa tertolong. Namun entah gue mesti bersyukur karena Zen masih bisa di selamatkan atau tidak. Yang jelas gue benar-benar gelap mata pada saat itu. Bokap bahkan murka ketika tahu gue sudah menusuk orang dan orang yang gue tusuk adalah Zen, anak yang bahkan bokap sendiri gak bisa penjarain karena ternyata Zen punya kenalan orang dalam yang jauh lebih tinggi jabatan serta pengaruhnya. Setelah peristiwa itu, bokap sudah mewanti-wanti gue agar gue jangan cari masalah dengan Zen. Maka dari itu saat Pak Tomo menelepon bokap untuk datang ke sekolah untuk menjemput gue, bokap langsung naik pitam saat Pak Tomo menjelaskan apa yang sudah gue perbuat. Bokap memohon-mohon agar kasus ini jangan di bawa ke pihak yang berwajib dan respon Pak Tom membuat gue merinding.
“Kalau Zen sampai meninggal, saya yang akan memastikan anak bapak mendekam di penjara untuk waktu yang cukup, cukup lama. Berdoa saja Zen nyawanya selamat, maka saya tidak akan membawa kasus ini. Tetapi satu yang pasti Pak Tomo sudah memutuskan gue sudah tidak bisa kembali melanjutkan sekolah di SMA NEGERI XXX. Bahkan Pak Tomo menganjurkan agar gue di pindahkan ke luar kota yang cukup jauh.
“Karena saya tahu, anak-anak sekarang punya sifat pendendam. Saya khawatir teman-teman Zen akan main hakim sendiri ke anak bapak...”
Bokap setuju sepenuhnya dengan keputusan Pak Tomo. Kemudian tanpa tedeng-aling, di depan Pak Tomo, bokap menghajar gue tanpa ampun dan tanpa belas kasihan. Pak Tomo yang melihat pun tidak berusaha menghentikan perbuatan bokap sehingga gue akhirnya pingsan setelah beberapa kali tonjokan dari Bokap mendarat telak ke muka gue.
Beberapa hari kemudian, bokap datang ke rumah tante dimana gue di ungsikan untuk sementara waktu di luar kota. Bokap kasih tahu bahwa Zen nyawanya masih bisa di selamatkan yang artinya gue gak perlu berurusan dengan pihak berwajib. Tapi tetap saja gue di maki-maki karena sudah merepotkan orang tua, karena sudah susah payah bisa masuk ke sekolah terfavorit malah gue bertingkah sehingga di keluarkan. Gue cuma diam saja mendengarkan kemarahan bokap sampai dia puas ngomel. Nyokap kalau udah marah-marah gini juga gak berani apa-apa.
Singkat kata, bokap lalu memasukkan gue di SMA SWASTA ZZZ yang cukup jauh di Pulau Sulawesi. Bukan hanya pindah sekolah tetapi juga sekalian pindah tempat tinggal sekeluarga. Bukan cuma gue dan nyokap yang pindah, bokap juga ikut pindah tugas ke ke Polresta Kota ZZZ, bokap sampai segitunya memindahkan gue sampai Kota Ini karena ia tahu benar bahwa Zen sangatlah kejam, belum lagi punya bekingan orang dalam. Bokap khawatir Zen akan balas dendam. 1 bulan pertama melanjutkan semester 2 di sekolah gue yang baru, gue benar-benar di hantui rasa takut bahwa Zen akan mengejar gue sampai kesini untuk balas dendam dengan cara yang tak terbayangkan. Namun setelah bulan ke tiga tidak terjadi apa-apa, lambat laun gue pun mulai bisa hidup normal. Di bulan kelima gue tinggal disini, gue sudah mempunyai banyak kawan dan beberapa kali berpacaran. Sampai akhirnya satu bulan terakhir ini gue sudah sama sekali tidak mengkhawatirkan Zen.
Namun gue salah.
Zen akhirnya menemukan gue disini dan kemungkinan bekerjasama dengan Jenny yang sepertinya mendapat tugas untuk menjebak gue.
Bangsat, gue benar-benar ketakutan sekarang. Gue pasti di siksa Zen sampai mati nih…Oh God, gue belum mau mati di sini !
“Santai saja Gom ,” ujar Zen sambil memasang tripot dan menaruh satu kamera di atasnya. Setelah tripod dan kamera yang mengarah ke gue sudah terpasang semua, Zen duduk di sofa yang berada di pojok kamar.
“Camera Ready. Madam, do your job,” kata Zen dingin.
*****
@ Rumah Madam Rose
DI saat yang bersamaan..
*****
(pov : Zen)
Kamera gue matikan setelah Gom akhirnya pingsan. Gue kemudian keluar dari kamar dan bersantai duduk di salah satu yang sofa yang terseda di depan kamar yang baru saja dipakai Jenny a.k.a SERAPHIM a.k.a Madam Rose menyodomi Gom,
Gue puas sekali dengan hasilnya, meskipun aneh rasanya melihat cowok dengan tampilan cewek bercinta dengan cowok straight. Saat gue menyulut rokok, Rose keluar kamar dalam keadaaan telanjang bulat sambil membawa segelas minuman.
“Fiuh, Makasih ya kamu sudah kasih ke gue barang bagus,” kata Rose.
“Ya.”
“Menakjubkan sekali ya ZEUZ, bisa kayak orang lumpuh gitu tuh anak.”
“Dosisnya gue turunin untuk mengurangi efek samping, karena gue gak mau Gom mati begitu saja. Masih banyak agenda lain yang mesti Gom dapatkan.”
“Ih, elu ini, ganteng-ganteng kejam juga,” katanya sambil berlalu pergi.
Hehehe, masih ada banyak agenda menanti Gom. Si keparat yang nyaris membuat nyawa gue melayang.
It’s payback time!
Ide gue memanfaatkan Madam Rose, semua berawal dari malam ketika gue saling berbalas PM dengan SERAPHIM aka Madam Rose. Sebenarnya gue sudah mau menolak, gue gak peduli meskipun SERAPHIM sudah tahu lokasi gue, gue gak takut. Tetapi satu WA dari Om Benny mengubah segalanya.
OM BENNY
SMA SWASTA ZZZ.
Kota ZZZ.
03.55
SERAPHIM tinggal di Kota ZZZ.
Dan Om Benny memberikan informasi lokasi Gom yang juga sudah hijrah ke Kota ZZZ.
Hoho. Ini sih bisa sekali mendayung, dua sampai tiga pula terlampaui.
Jadi ketika gue mengiyakan tawaran Rose gue memasukkan syarat bahwa gue butuh bantuan dia untuk menghukum Gom dengan cara yang akan sangat menghancurkan mental psikologisnya, yakin mengubah Gom dari cowok normal menjadi seorang homoseks. Mendengar syarat dari gue, Rose dengan senang hati akan melakukannya. Singkat kata, Rose mengirim orang untuk membuntuti Gom. Kesempatan besar muncul saat Gom yang tidak sadar sedang di intai, berbicara cukup kencang dengan teman-temannya tentang rencana nongkrong di SOULFLY nanti malam,
Itu jelas sangat mempermudah rencana karena akan lebih menjebak dia di klub malam daripada di tempat lain. Gue mengira Rose akan mengirim wanita tulen untuk menggiring Gom masuk ke dalam jebakan, tetapi gue terkejut saat Rose memutuskan ingin turun tangan sendiri karena dia ingin mencicipi langsung Gom haha. Semua rencana berjalan dengan sangat baik, Gom benar-benar terpincut dengan Rose a.k.a Jenny yang, jujur saja tidak terlihat kalau dia adalah seorang transgender yang masih mempertahankan kelamin prianya.
“Gue lebih suka jadi Top daripada Bot, hihi” katanya saat gue bertanya kenapa dia tidak sekalian oplas gant kelamin setelah ia mengaku hanya menjalani dua operasi besar untuk menyamarkan bahwa dia pria, yakni operasi payudara dan operasi pengangkatan jakun. Untuk wajah, Rose mengaku lebih suka perawatan dan tidak menyukai face-job. Berkat keahlian make-up, penampilan fisik yang sangat cewek, pengalamannya menaklukkan cowok-cowpk straight, dengan mudah Rose menaklukkan Gom.
Rasanya puas melihat ekpresi Gom yang ketakutan saat melihat gue masuk ke dalam kamar bersama Rose. Dan ia nampak semakin ketakutan saat badannya lemas setelah dengan tololnya ia menyuntikkan ZEUZ ke dalam tubuhnya sendiri karena mengira itu adalah obat kuat. Kepuasan gue semakin berlipat saat Gom di gagahi Rose dan berkat kepandaian persuasif, pada akhirnya Gom benar-benar takluk dan larut dalam persetubuhan tak lazim yang baru kali ini gue lihat dengan lansung.
Gue merekam semua kejadian tersebut karena ini adalah bagian dari rencana.
Rose sudah memakai piyama berwarna pink tipis yang sangat mengekspose belahan payudaranya. Ia mengambil kursi dan duduk melipat paha di depan gue.
“Jadi berikutnya? Tetap sesuai rencana?”
“Iya tetap sesuai rencana. Malam ini gue mulai bekerja di lab hingga maksimal tujuh hari ke depan dengan target pengerjan 100 buah serum. Sementara gue bekerja di lap, do your part. Ubah orientasi seksualnya dalam jangka waktu seminggu dari sekarang. Buat seorang germo yang punya banyak slave, tentu itu bukan hal sulit.”
“Ehmmm, dua hari, gue cuma butuh dua hari untuk mengubah seorang cowok straight seperti Gom jadi seorang biseksual.”
“Keren.”
“Makasih,” ujar Rose dengan gaya manja.
Saat gue mematikan puntung rokok yang sudah habis. Gue lihat dua orang pria berbadan kekar yang tidak mengenakan apa-apa lagi kecuali topeng balaclava lateks warna hitam, masuk ke dalam kamar.
Seram, haha.
“Hohoh next rounds ya?”
“Iya, mereka berdua gue minta untuk memuaskan Gom, karena pasti masih ada penolakan dalam dirinya. Gue bisa sih dengan cara kasar, di gangbang misalnya tetapi belum saatnya untuk sesi ini. Gue mau mengubah dia dengan cara halus, berdasarkan kesadaran. Jadi untuk sesi ini, Gom tidak akan gue kasih ZEUZ. Dia cuma di borgol di kedua kaki dan tangan,” papar Rose.
“Baiklah, gue setuju dengan metode tersebut. Lu gak ikut ke dalam?”
“Gue makan mandi berendam dulu, baru di sesi berikutnya. Gue yang handle langsung Gom.”
Gue membayangkan betapa mengerikan pengalaman yang akan Gom dapatkan karena untuk beberapa hari ke depan ia akan di sekap di sini. Untuk saksi mata, hanya Driver Go-Car saja tetapi Gom tidak tahu bahwa driver Go-Car yang menjemput mereka di SOULFLY adalah salah satu anak buah Rose. Teman-teman Gom pun menurut laporan tidak ada yang melihat langsung Gom pergi dengan Rose. Sehingga praktis tidak ada saksi mata.
“Yasudah gue mau ke lab. Tolong gue jangan di ganggu, karena gue butuh konsentrasi penuh.”
“Gak makan dulu?”
“Gampanglah.”
Gue lalu menuju ke lab yang dibangun khusus buat gue untuk pembuatan 100 serum ZEUZ yang berada di salah satu ruangan di lantai 2 rumah Rose.
Malam itu juga gue bekerja keras dimana dalam sehari gue mesti bisa membuat minimal 15 serum. Siang malam gue berkutat di lab, hanya keluar untuk makan, mandi dan beristirahat di kamar yang juga telah di sediakan oleh Rose. Tidur hanya 6 jam per hari, capek? Pasti ! tetapi gue benar-benar menikmati proses ini karena sejalan dengan passion gue yang menyukai racun dan virus. Saking menikmati proses ini gue sampai lupa dengan keberadaan Gom. Gue baru tahu apa saja yang sudah di alami Gom setelah menyelesaikan 100 serum ZEUZ dalam waktu tujuh hari.
Rose benar-benar senang karena gue bisa menyelesaikan tepat waktu dan gue pun sudah menjamin bahwa tiap serum memiliki dosis yang sama sehingga efeknya akan identik. Seluruh serum ini bisa bertahan dalam jangka waktu 30 hari dan mesti di simpan di boks khusus yang bisa di atur suhu udaranya.
“Iya Zen, gue percaya. Mari kita bersulang!” kata Rose saat makan malam dengan gue di rooftop rumahnya.
“Serum sebanyak itu mau lu apain? Gak mesti lu jawab sih, just ask,”
“Penjualan organ manusia. Gue dapat akses ke salah satu penjara di China yang over capacity. Sehingga harus ada yang mesti di singkirkan, tetapi pihak mereka sudah tahu ada banyak uang di penjualan organ. Jadi napi-napi yang hendak di singkirkan biasanya tahanan yang sudah tidak mempunyai kerabat, untuk meminimalisir kecurigaan saat dikubur atau di kremasi. Napi-napi pilihan tersebut akan di ‘bersihkan’ dulu mulai dari jantung, hati, kornea mata, paru-paru, ginjal hingga kulit. Praktik ini sudah lazim terjadi, mayoritas operasi pengambilan bahkan dilakukan dalam keadaan tanpa di bius, tak jarang terjadi komplikasi dan mati di meja operasi. Di sinilah peran ZEUZ, satu serum akan di suntikkan ke lima napi sekaligus.”
“Satu serum untuk lima orang? Efek relaksan akan tetap ada namun hanya berlangsung sebentar maksimal dua menit.”
Rose tersenyum. “Tepat sekali, itu waktu yang dibutuhkan oleh Dokter Wong untuk melakukan pembedahan. Jadi seratus serum ZEUZ bisa dipergunakan untuk membius lima ratus orang.”
Ada pernyataan Rose yang serasa mengganjal buat gue. “Kenapa kalian gak pakai obat bius biasa?”
Rose menggeleng. “Mereka mau obat bius yang sekaligus mempunyai efek mematikan sehingga mudah untuk menulis laporan kematian para napi. Itulah kenapa ZEUZ cocok dengan kebutuhan kami. Zen, bisa jadi ini adalah awal kerjasama kita. Selanjutnya bisa saja gue memesan ZEUZ dalam jumlah besar. Seribu, dua ribu, lima ribu bahkan bisa sampai sepuluh ribu.”
Gue menggeleng. “Gue gak akan punya banyak waktu untuk membuat serum sebanyak itu.”
“Next time ketika gue mau memesan, gue akan bayar elo lima kali lipat dari yang sekarang. Lo nanti kasih pelatihan khusus ke satu orang yang nantinya akan gue persiapkan untuk menyerap ilmu dari elo. Jadi peran lo sebagai mentor nantinya. How bout that?”
“Great.”
“Btw Zen, elo gak merasa bersalah kan karena ZEUZ gue pakai untuk tujuan seperti yang tadi gue ceritakan.”
“Kenapa gue mesti merasa bersalah? Apakah seorang pembuat pisau, akan merasa bersalah jika pisau yang ia ciptakan di pakai untuk membunuh orang?”
Rose menggeleng-gelengkan kepala sambil tertawa. “Elo memang very smart !such a jenius boy ! I adore you so much.”
“Oia Zen, gue penasaran, antara Iblis dan Tuhan? mana yang lebih lo percaya dan sembah, lo gak mesti jawab sih kalau gak mau jawab, hihihi” lanjut Rose yang tiba-tiba melemparkan pertanyaan yang cukup sensitif buat seseorang, tapi buat gue gak ada sisi sensitifnya.
“Orang yang mengaku secara terang-terangan menyembah Iblis sama bodohnya dengan mereka yang menyembah Tuhan atau dewa dengan bungkus agama. They are ini the same level of stupidity.”
“Wow, menarik? Kok bisa?”
“Ya kan tolol kalau ada orang yang mengaku gak percaya Tuhan, lalu lantas ia mendeklarasikan diri sebagai pemuja iblis. Apapun yang dia sembah, tetap saja secara tak langsung ia mengakui dirinya sebagai orang lemah yang tunduk dengan aturan-aturan, ritual mistis.”
Rose tergelak tertawa keras sekali.
“Jadi, siapa ‘Tuhanmu’ Zen?”
Gue menunjuk kepala gue sendiri.
“Gue adalah Tuhan sekaligus Iblis buat diri gue sendiri. Titik.”
“Aw Zen, gue bisa jatuh cinta sama elo nih, hihihi.”
“Thank you, btw, Gom, bagaimana perkembangan dia?”
“Setelah dua hari, gue lepasin dia. Gue bilang sama dia, dia boleh cerita kepada siapapun apa yang sudah ia alami di sini.”
“And then?”
“Keesokan harinya dia datang ke rumah. Dia memohon sama gue, dia ingin tinggal di sini.”
Gue tertawa keras mendengarnya. “Apa yang dia inginkan dengan tinggal di sini?”
Rose tersenyum. “Hello ?! Lihat rumah gue darling, semua kesenangan dunia bisa ia dapatkan semuanya di sini dengan mudah. Termasuk tentu saja para pejantan-pejantan tampan.”
“Haha dia sudah kecanduan di ?”
“Gom bukan hanya kecanduan tetapi dia berubah menjadi mesin seks. Untuk lebih jelasnya, lo bisa liat semua dokumentasi video bagaimana gue mengubah Gom menjadi homoseks di smartphone ini.”
Rose menaruh smartphone Samsung terbaru di atas meja. “Elu bisa simpan ponselnya.”
Gue ambil smartphone pemberian Rose dan melihat beberapa video yang ada di dalamnya, luar biasa.
“Lo mau ketemu Gom sekarang, sebelum elo balik besok pagi-pagi?”
“Gom ada disini?”
“Iya dari tadi siang dia menghabiskan waktu dengan Yudi,Jon dan Fikri di kamar. Mereka berempat orgy party sambil pake shabu-shabu,”
“Hahaha, boleh-boleh, gue pengen ketemu dia untuk terakhr kalinya.”
Gom sontak terperanjat dan langsung membuang muka. Ia menangis di depan gue. Rose kemudian memberikan kode kepada tiga slave agar meninggalkan kamar. Rose bahkan juga ikut keluar dari kamar, praktis tinggal gue dan Gom yang ada di dalam kamar.
“Sepertinya elo sangat menikmati persetubuhan dengan mereka, Gom.”
Gom reflek menutupi mukanya dengan kedua tangan, mungkin karena merasa malu.
“Elu ketemu gue aja nutup muka, apalagi kalau pas elo sedang asyik bercinta, bokap dan nyokap elu lihat langsung. Tergambar di bayangan gue betapa kecewanya mereka melihat anak laki-laki mereka satu-satunya ternyata ..... ! Terutama bokap elo Gom. Mau di taruh dimana muka bokap elo, seorang Kanit Polresta, punya anak punya kelainan!!”
“AAAAHHHH ! TINGGALIN GUE ZENN !! JANGAN GANGGU GUE,” teriak Gom.
Asli gue kaget mendengar cara dan gaya Gom berteriak karena terlihat lebih feminim.
“Gom, lu liat smartphone yang gue pegang sekarang? Disini ada video-video elo. Video porno bercinta dengan cowok dalam keadaan sadar-sesadarnya. Bayangkan, jika semua video ini gue sebarin di internet. Pasti seru!”
Gom langsung turun dari tempat tidur dan berlutut di depan gue sambil menangis
“Tolong, jangan Zen, jangan. Gue mohon, gue bakal lakuin apapun agar elo mengampuni gue dan tidak menyebarkan video gue, hu..hu…hu..” ibanya.
Gue menendang pelan pundaknya sehingga ia terjengkang. Gue kemudian berbalik berjalan menuju pintu, gue lalu membuka smartphone yang sudah terkoneksi dengan berbagai macam platform sosial media. Gue lalu membuka gallery video dan memilih satu video yang menampakkan Gom yang terlihat jelas sekali wajahnya, sedang di gangbang oleh banyak sekali pria yang mengenakan topeng lateks.
“Gom, selamat! Sebentar lagi lo bakalan viral hahaha.! video porno anak polisi yang terlibat dalam pesta seks sesama jenis! ” kata gue sesaat setelah mengupload video Gom dimana gue berikan keterangan nama dan tempat dia sekolah. Saat melakukan itu semua, gue tunjukkan kepada Gom.
Gom berteriak histeris sambil bersujud dan memukul-mukul lantai.
Gue kemudian menghampiri Gom dan berbisik,” Kalau gue ada di posisi elo sekarang ini, MENDING GUE MATI daripada ketemu lagi sama bokap nyokap serta teman-teman di sekolah.”
Setelah menepuk pundak Gom, gue lalu meninggalkan dia terpekur sendirian.
Ayo Gom, tinggal satu step lagi…
***
Dua hari kemudian…
“ANJINGG !” teriakan Yosi di Garuda Executive Lounge membuat semua orang termasuk kami terkejut.
“Woi, jaga tuh mulut !” pekik Xavi.
Yosi mengacuhkan perkataan lalu berdiri menghampiri Yandi yang sedang berbicara dengan Dita di bangku depan gue. Yosi memberikan ponselnya kepada Yandi.
Ada-ada saja Yosi ini, gerutu gue karena baru aja mau mulai baca novel Damned-nya Chuck Palahniuk yang gue beli tadi di Periplus. Chuck Palahniuk adalah penulis dari novel best seller Fight Club yang kemudian menjadi cult film saat di angkat di layar lebar di bintangi oleh Brad Pitt dan Edward Norton.
“Zen.”
“Apa?” gue heran karena Yandi dan Yosi menatap ke arah gue dengan pandangan yang aneh.
“Baca ini,” ujar Yandi sambil memberikan ponsel milik Yosi yang menunjukkan sebuah berita di portal online.
Berita Duka, Pemuda Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri
Sabtu, 10 Mei 20xx – 08:55 WIB
xxx.com, Kota ZZZ - Lagi-lagi kasus bunuh diri terjadi di Kota ZZZ. Kali ini seorang remaja bernama Danil Gom Sahari, 17, warga Distrik IV, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamarnya, kemarin.
Radar ZZZ, Jumat (9/5) melaporkan, dari hasil pemeriksaan saksi, korban diduga melakukan aksi gantung diri lantaran mengalami depresi, setelah di duga menjadi salah satu pemeran video sesama jenis yang sedang viral.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban diperkirakan meninggal dunia kurang lebih sekitar 5 jam sebelum ditemukan keesokan paginya oleh Ayah korban. Dari pihak keluarga menolak untuk di lakukan autopsi dan siang harinya korban langsung di kebumikan.(xxx)
“Elo tahu sesuatu atau berhubungan dengan hal ini?”selidik Yandi.
Gue kembalikan ponsel Yosi kepada Yandi.
“Enggaklah. Ngapain juga gue ngurus si pengecut yang kabur begitu saja,” jawab gue tenang.
“Your attention please, passengers of Garuda Indonesia on flight number GA777 to Lombol please boarding from door A1, Thank you.
Perhatian, para penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA777 tujuan Lombok dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu A1, Terimakasih.”
“Eh kalian, siap-siap napa, mau liburan ke Villa gue yang ada di Gili Trawangan kok malah tegang mukanya,” ujar Xavi yang sudah menenteng tas dan menggenggam tangan Asha.
“Iya nih, orang bertiga wajahnya gak bisa santai, awas kalau kalian ngomongin hal-hal berbau kekerasan, kita hajar rame-rame, ya gak Dit? De?” sahut Vinia yang juga sudah berdiri.
“Betulll!” pekik Dita dan Dea berbarengan.
Mendengar celotehan para cewek, Yosi dan Yandi pun tersenyum ke gue dan kembali bersikap santai. Kami berdelapan pun bersiap mengantri masuk ke pesawat.
“LOMBOOK !! KAMI DATANG !! WOHOOO!” teriak Xavi di lorong menuju pesawat.
Sementara teman yang lain sudah kelihatan rileks, gue bergumam.
“Membunuh orang dengan tangan kita sendiri itu mudah, namun membuat orang membunuh dirinya sendiri, ini baru namanya devil whisper.
Khu…khu….khu….”
= BERSAMBUNG =
Huffffttt...
ReplyDeleteMantap...!!!
Episode ini salah satu yang paling kutunggu...
Makasih, Boss Serpanth...
Ajorrrr...
ReplyDeleteTapi sadis dan menarik....
Lebih suka kalimat zen yg versi dulu sih, pas bisik2 cinta ke gom. Hahahhaa
ReplyDeleteSuwun mas jindul +68 e.
Yandi kapan ke Lombok lagi
ReplyDeleteSalam bajindul Lombok
DM ya kalok sudah sampai Lombok✌️
ReplyDeleteSuhu, kebetulan ada Girach'a di episode ini. mau nanya tentang cerita grey dr tj44 dong, lanjutannya ada dimana? Di CC ga update..
ReplyDelete