DLF #14
DEEP LYING FORWARD #14
ANGELO E DEMONE ACCORDO (ANGEL AND DEMON AGREEMENT)
San Nicola Apartement, Cosenza - Settembre 21, 2000, 2:13 AM
“Ah sial, rokokku ketinggalan di tempat Leon. Kamu punya rokok?” kata Brady sembari merogoh kantung saku celananya.
“Ada, tuh ambil saja di laci paling atas di rak TV. “
Sruuuuuuuuuuuuuuuuuuttttt !
“Ouuhhhh….questo dannatamente bene (this damn good)…..” jawab Verdi setelah kembali menghisap 1 deret Stardust lalu terduduk, agak teler di atas sofa.
Setelah mengambil sebungkus rokok Chesterfield dan Zippo dari dalam laci, Brady lalu duduk di sofa yang berseberangan dengan Verdi. Dengan khidmat Brady lalu menyalakan sebatang rokok dan menikmati setiap nikotin yang perlahan masuk ke dalam paru-parunya sembari menunggu efek euphoria yang kini dirasakan Verdi setelah menghisap butiran-butiran kristal kasar Stardust.
Setelah efek stardust mulai hilang, Verdi dan Brady menikmati bir sambil membicarakan tentang sepakbola.
“Parliamo di il nostro affari…(lets talk about our business)...” kata Verdi memulai pembicaraan yang lebih serius.
“Oke. Jadi ada info apa”
“Kemarin Capo (bos) kita, signor Luongo memanggil saya, bahwa ada channel baru di Turin dan mereka bermain dengan Red Molly.”
“Turin? Wah kebetulan sekali, hari sabtu nanti pas kita pergi away tour ke Turin. Mereka dari kelompok mana? ”
“Menurut signor Luongo, mereka pemain baru dari grup Albania dan berafiliasi dengan grup Swiss. Hasan Sadiku pemimpin grup tersebut, mereka punya koneksi yang dekat dengan Jozeph Gokhan, Capo Swiss dan signor Luongo juga mengenalnya dengan baik. Jadi menurut saya mereka bersih dan bisa kita percaya.”
“Hubungan antar Capo yang baik bukan berarti kita akan bermurah hati dengan memberikan diskon besar kan?”
“Hehehe tenang saja, tetap ada diskon tetapi bisnis tetap bisnis. Besaran diskon tergantung dari seberapa banyak mereka akan memesan Red Molly dari kita.”
“Kemungkinan besar mereka akan memesan dalam bentuk pil siap pakai, karena mereka pasti tidak punya lab untuk mengolah bahan mentah Red Molly. Dan lagi, mereka juga pasti tidak mau repot memikirkan jalur transportasi dan pengiriman dari Calabria ke Turin. Jadi omset yang bisa kita peroleh dari transaksi ini pasti cukup besar. “
“Berapa kamu mau buka harga ke orang Albania tersebut ?”
“1 Kg Red Molly dalam bentuk bubuk 36 ribu Euro. Kalau dalam bentuk pil tentu saja akan saya pasang harga lebih mahal yakni 40 ribu Euro. Mengingat pengiriman yang kemungkinan melalui jalur darat dari Calabria ke Turin yang cukup jauh, saya akan meminta minimal order 25 kg. Dan tentu saja ada cost tambahan untuk biaya kirim. Biaya kirim saya charge 10 ribu Euro/kg untuk upah kurir, packing barang dan modifikasi mobil pengiriman. Jadi katakanlah mereka order 25 Kg Red Molly dalam bentuk pil, kita berbicara tentang 250 ribu butir pil, omset yang kita peroleh 1,25 juta Euro plus total biaya kirim 250 ribu Euro. Total 1,5 juta Euro dalam sekali transaksi.
Padahal 1 kg Red Molly dalam bentuk bubuk yang kita impor dari China, hanya kita beli dengan harga 10 ribu Euro. Jadi dari 25 kg Red Molly atau 250 ribu pil kita mendapat omset kotor 1,5 juta Euro dan jika dikurangi biaya beli, biaya lab dan biaya pengiriman dari China ke Italia maka omset bersih 1 juta Euro. “ Seringai Verdi lalu mengambil 1 batang rokok dan menyalakannya.
Red molly
“Hahaha gila, barang kita beli 10 ribu Euro bisa kamu jual hampir 3x lipat. Memang dalam urusan jual beli dan mengambil margin besar kamu memang jagonya. Tetapi apakah mereka akan mau membeli dengan harga segitu ? dan apakah Signor Luongo sudah tahu tentang hal detil harga ini? ”
“Mereka tentu saja mau. Karena mereka tidak memiliki channel langsung ke produsen kita di China. Dan lagipula saya tahu berapa harga sebutir Red Molly di pasaran. 1 butir Red Molly minimal 20-25 Euro karena kualitasnya yang nomer satu. Jadi jika mereka membeli 250 ribu butir Red Molly dengan harga 1,5 juta Euro pun itu sama dengan mereka membeli per butir Red Molly seharga 5 Euro. Jika kamu bilang aku gila, mereka grup Albania yang akan langsung turun ke jalanan akan menjualnya dengan harga 4 sampai 5 kali lipat lebih mahal. 1,5 juta Euro yang mereka keluarkan bisa dengan cepat akan balik modal menjadi sekitar 6 juta Euro. Mereka tentu sudah mengkalkulasi hitungan seperti ini, jadi saya optimis transaksi besok akan menjadi kesepakatan yang saling menguntungkan.
Mengenai Signor Luongo sih tidak peduli dengan harga berapa aku jual barang-barang ini. Memang sih dengan pembagian 75 : 25 dari margin, kita hanya dapat seperempat saja. Tetapi asal kita tahu berapa harga pokok yang kita keluarkan dan tahu rata-rata harga Stardust, Molly, Dope, Acid, White China di jalanan maka margin bisa kita hitung sejak dari awal. Itulah keuntungan menjadi tangan pertama dalam rantai narkotik yang sangat panjang. Organisasi kita saat ini lebih kuat, lebih terorganisir dan lebih pintar daripada Cosa Nostra maupun Camorra sekalipun. Ketika mereka selalu menawar dan terlalu perhitungan dalam hal pembayaran dengan para kartel di Colombia, Peru, Bolivia, China, Afghanistan, Asia Tenggara dan Mexico, kita langsung datang tanpa menawar dan selalu tepat waktu dalam hal pembayaran membuat reputasi kita bagus dan transaksi lebih ekslusif. “
“Untuk saat ini boleh dibilang organisasi kita memang memonopoli jaringan narkotik di seluruh Eropa..Hmm dari omset bersih 1 juta Euro kita dapat 250 ribu Euro??”
“Ya, dalam sekali transaksi. Dan ingat ini hanya dari Red Molly, belum dari Stardust yang menjadi barang paling mahal dalam kasta narkotik. Bahkan saya dengar, kartel di Colombia sedang mengembangkan produk baru gabungan dari heroin dan kokain yang disebut Dynamite. Dan organisasi kita sudah d janjikan oleh kartel Colombia, The Medellin, akan menjadi organisasi pertama di Eropa yang mendapat suplai langsung Dynamite. Fresh from the oven!”
“Wohohho, damnnnn. Dynamite. Tidak sabar untuk segera mencicipinya. 250 ribu Euro dalam sekali transaksi, sounds perfect,” tukas Brady sambil mengepulkan asap rokoknya.
“Yeah, tetap low profile. Kontrol segala pengeluaran, buka banyak rekening di beberapa Bank sekaligus dengan banyak identitas. Atau kalau perlu simpan di Swiss atau Kep. Cayman tetapi jangan melalui transfer, akan sangat mencurigakan. Pakai saja jasa kurir yang membawa uang tunai kesana sehingga lebih susah untuk dilacak. Signor Luongo tidak ingin kita terlalu mencolok di daerah kita maupun di kota-kota lainnya di Italia. Habiskan uangmu di luar negeri, lebih aman. Meskipun kita sudah menyuap beberapa pejabat polisi di Cosenza, tetap saja ada satu dua polisi baik hati yang mengincar kepala kita jika kita lengah.”
“Siap. Jadi bagaimana dengan scenario pertemuan kita nanti dengan grup Albania di Turin?”
“Ah gampang, saya sudah atur pertemuan dengan Sadiku. Mereka sudah mendapat tempat yang bagus untuk berbicara tentang bisnis.”
“Di mana?”
“Caffe La Giorno, hanya berjarak 100 meter dari Stadio Delle Alpi.”
“Hahahaha. Nekat juga mereka, bukannya dekat stadion malah lebih banyak polisi?”
“Justru tempat paling berbahaya adalah tempat yang paling aman. Polisi tidak akan menyangka bahwa transaksi 1,5 juta Euro akan berlangsung di depan hidung mereka. Kita akan bertemu dengan mereka 30 menit setelah pertandingan Torino – Cosenza selesai. Agar Sasa dan anggota Ultras Cosenza lainnya yang ikut tur ke Torino tidak curiga dengan kita, Sadiku cs akan memakai jersey Cosenza yang sudah aku kirim lewat paket ke Turin tadi pagi. Jadi pemandangan kita sedang duduk bareng dengan Sadiku cs tidak akan mencurigakan, karena lumrah jika selesai pertandingan para supporter nongkrong dulu di café atau di bar dekat stadion.”
“Rencana yang bagus. Lalu kode apa yang akan kalian pakai nanti? Tidak mungkin kalian berbicara tentang Red Molly di tempat publik. Meskipun tidak semua orang akan tahu apa itu Red Molly, tetap saja itu nama yang cukup riskan.”
“hheheeh tenang saja, aku sudah mengaturnya dengan Sadiku. Nanti kamu, Ivan, Martin dan Stevano ikut aku dalam pertemuan. Sisanya biar ikut dengan rombongan Ultras Cosenza lainnya. Anak-anak Ghetto yang ikut tour ke Turin sekitar 50 orang dari total 250an Ultras Cosenza yang akan pergi ke Turin.”
“Hohhohho, I love you man. FORZA COSENZA, FORZA ‘NDRANGHETA !!.” teriak Brady sambil mengepalkan kedua tangannya di udara.
“Se passi per l'inferno, continua ad andare. E questa cospirazione illecito mi farà andare dritti nell'inferno più profondo. Come disse Dante Alighieri nel suo poema epico, Divina Commedia. Ma non sento obiezioni. (If you’re going through hell, keep going and this illicit conspiracy will make me going straight into the deepest hell. Just like Dante Alighieri said in his epic poem, The Divine Comedy. But i do not feel objections)…,” gumam Verdi pelan seperti berkata kepada dirinya sendiri.
Verdi tertawa kecil lalu menyenderkan tubuhnya di sofa yang nyaman. Pikirannya melayang membayangkan dirinya suatu hari nanti akan tinggal di negara dan kota impiannya yakni di New York, Amerika, menjadi seorang Godfather yang berkuasa mengendalikan ‘Ndrangheta dengan panggilan Don Verdi.
***
Sala Facoltà di Giurisprudenza, Universita Della Calabria, Rende - Cosenza - Settembre 22, 2000, 10:38 AM
“Untuk menutup sesi kuliah Hukum Acara Pidana hari ini, saya akan sedikit bercerita tentang sebuah organisasi yang memiliki pendapatan 50 milyar Dollar Amerika tahun lalu, yang bahkan mengalahkan pendapatan gabungan McDonalds dan Deutsche Bank sekalipun. 50 milyar Dollar itu sama dengan 3 % dari Gross Domestic Product (GDP) Italia tahun 1999. Organisasi tersebut adalah ‘Ndrangheta.
Istilah ‘Ndrangheta berasal dari dari bahasa Yunani yaitu Andragagos yang berarti keberanian. Berdasarkan analisa dokumen dari Kementrian Urusan Dalam Negeri Italia, Komisi Anti-Mafia dan Polisi Khusus Anti-Mafia, ‘Ndrangheta yang diyakini berasal dari Reggio Calabria, saat ini memiliki 400 kegiatan illegal di 30 negara yang melibatkan kurang lebih 60.000 orang dari berbagai seluruh dunia. ‘Ndrangheta memiliki omset terbesar berasal dari perdagangan narkotika yang menyumbang 22 milyar U$D , pembuangan limbah secara illegal 18 milyar U$D. Sisanya sekitar 10 milyar U$D berasal dari perdagangan senjata, pemerasan, human trafficking, penyelundupan barang di pasar gelap, prostitusi dan tentu saja perjudian yang disinyalir kuat juga berhubungan dengan pengaturan skor di berbagai pertandingan sepakbola seluruh dunia.
Kelompok ini juga diperkirakan menguasai sekitar 80% lalu lintas narkotika di Eropa dan berinvestasi dalam proyek-proyek konstruksi dan properti yang dikelola secara legal di Italia, Belgia, Amerika Serikat dan Jerman. ‘Ndrangheta adalah contoh sempurna dari sebuah jaringan kriminal global. Mereka telah berhasil mengeksploitasi para imigran dari Calabria menuju ke Jerman, Amerika Serikat, Australia, Belgia, Colombia dan Prancis setelah Perang Dunia II. Mereka menggunakan ikatan keluarga untuk membuat link baru dan memperluas pengaruh mereka di seluruh dunia. “
Ndrangheta
Proffesor Luca Montano, dosen yang mengampu mata kuliah Ilmu Hukum, lalu berjalan kembali ke mejanya untuk minum air mineral. Lalu kembali berjalan santai sambil mengedarkan pandangan ke seluruh para mahasiswa. Sesaat pandangan mata Prof Luca Montano terhenti ketika melihat salah satu mahasiswa favoritnya duduk di deret kedua dari bawah sedang serius memperhatikan dirinya. Daniela.
Mahasiswi berambut panjang hitam yang membiarkan rambutnya tergerai indah, mengenakan pakaian yang sebenarnya simpel yakni kaos dalaman berwarna hijau dengan sweater hitam. Daniela yang sadar dosennya tersebut sedang menatap dirinya, lalu tersenyum yang membuat Prof Luca sedikit terlihat grogi dan sejurus kemudian melanjutkan perkuliahannya.
“Di tahun 60an-70an ‘Ndrangheta pada awalnya beroperasi di bidang kejahatan murni seperti penculikan anggota keluarga konglomerat yang berujung dengan pembayaran tebusan, bukan cuma ‘Ndrangheta yang memiliki modus seperti ini. Cosa Nostra dari Sicillia, Cammora dari Campania dan Sacra Corona Unita dari Puglia juga pada awalnya operasi yang sama. ‘Ndrangheta ternyata memiliki visi yang lebih bagus daripada Mafioso seangkatan dengan mereka. Di tahun 80an, segala asset dan pendapatan yang dimiliki ‘Ndrangheta di investasikan di narkotika. Sebuah keputusan brilian yang membuat mereka jauh lebih kuat dan berkuasa dibandingkan dengan rival mereka Cosa Nostra yang terhitung terlambat terjun di bisnis narkotika.
Strategy yang membuat mereka kini menjadi organisasi yang memiliki asset milyaran Dollar di seluruh dunia. Selain insting bisnis mereka yang lebih tajam, kepopuleran ‘Ndrangheta juga terbantu dengan blunder yang dilakukan Cosa Nostra. Di akhir tahun 90an, Cosa Nostra membuat geger seantero Italia ketika mereka bertindak nekat dengan membunuh Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino di tahun 1992 dengan bom yang terpasang di mobil mereka. Kedua Hakim tersebut dikenal sangat anti dengan Mafia dan sudah puluhan anggota Mafia yang berhasil mereka buktikan bersalah yang kemudian berakhir di penjara. Pembunuhan kedua tokoh popular tersebut membuat semua masyarakat Italia dan pemerintah Italia sangat berang.
Tanpa menunggu waktu lama, pemerintah Italia melancarkan operasi besar-besaran dengan sasaran utama semua anggota Top Leader Cosa Nostra di Sicillia. Sampai muncul aturan yang membuat Otoritas Italia berhak menangkap semua pelaku criminal yang memiliki koneksi dengan Cosa Nostra dan menjebloskan mereka semua ke penjara. Operasi tersebut sangat memperngaruhi kekuatan Cosa Nostra dan membuat segala aktivitas mereka di luar Sicillia kolaps. Ketika perhatian semua media dan pemerintah mengarah ke Cosa Nostra, perlahan-lahan tapi pasti ‘Ndrangheta mengambil peluang ini sehingga mereka bisa melebarkan kekuasaannya sampai ke Italia Utara.
Catozzela pengamat mafia, menjelaskan di tahun 1994, para Godfather dari semua kelompok mafia mengadakan pertemuan di Como untuk membahas tentang pembagian pangsa pasar di Italia Utara yang memiliki tingkat perekonomian paling tinggi dan maju di bandingkan Italia Tengah dan Italia Selatan. Dan hasilnya adalah’Ndrangheta menguasai 70% Italia Utara dan sisanya 30% dibagi untuk Cosa Nostra, Camorra dan Sacra Corona Unita. Sebuah bukti bahwa ‘Ndrangheta adalah organisasi kejahatan paling berkuasa di Italia hingga hari ini.
Mereka juga melakukan ekspansi dengan mendirikan bisnis-bisnis usaha yang legal sebagai tempat uang kotor dicuci menjadi uang bersih. Satu lagi kelebihan ‘Ndrangheta adalah kemampuan mereka untuk membaur dengan berbagai macam lapisam masyarakat. Mereka menerapkan kebijakan menjaga gaya hidup sederhana dan tidak terlalu mencolok, bahkan tidak ada atribut khusus yang dimiliki ‘Ndrangheta sehingga pola mereka sangat sulit sekali untuk di tracking. Permasalahan ‘Ndrangheta kini bukan hanya menjadi tanggung jawab negara kita Italia, tetapi juga menjadi permasalahan global saat ini.”
Sambil mempertegas penjelasannya, Montano memperlihatkan simbol atau logo grup mafia selain ‘Ndrangheta.
Cosa nostra
Camora
sacara
Prof Luca Montano berhenti sejenak, lalu melanjutkan kembali.
“Di pertemuan kita minggu depan, aku ingin kalian semua mengumpulkan paper. Aku ingin kalian berpikir seperti seorang pengacara dimana klien kalian adalah seluruh masyarakat Italia yang menentang dan melawan organisasi Mafia dan lawan kalian adalah seorang bos Mafia dengan sekotak koper warna hitam ditangan mereka yang berisi uang milyaran Dollar. Apa yang akan kalian lakukan?? Itu tugas kalian sebagai mahasiswa Ilmu Hukum untuk berpikir dan memberikan kontribusi terhadap permasalahan global saat ini.”
Ketika mahasiswa-mahasiswa lain menghembuskan nafas dengan berat, pertanda betapa sulit tema paper yang mesti mereka kerjakan seminggu ke depan, Daniela malah sangat semangat karena dia memiliki ketertarikan dengan ranah Hukum yang berhubungan dengan dunia mafia. Daniela tidak sabar untuk segera berkutat dengan tugas tersebut.
“Terakhir untuk menutup sesi kuliah hari ini saya akan mengutip perkataan Paus Benediktus XVI tentang sepak terjang para mafia.”
“Per favore, smetti di fare il male. C'è ancora tempo per smettere di fare il male in modo da non finire all'inferno, perché l'inferno è l'unico posto dove andrai se continui su questa via del male. Ritorna alla grande via di Dio dove ci condurrà all'eterno regno di Dio in cielo.
(Tolong berhentilah berbuat kejahatan. Masih ada waktu untuk kalian berhenti berbuat jahat agar kalian tidak berakhir di Neraka, karena Neraka adalah satu-satunya tempat yang akan kalian tuju jika kalian terus menyusuri jalan kejahatan ini. Kembalilah di jalan Tuhan yang agung dimana jalan tersebut akan menuntun kita menuju Kerajaan Tuhan di Surga yang abadi).”
***
Head Coach Office , Stadio San Vito, Cosenza.- Settembre 22, 2000, 11:51 AM
Mateo Rocco mengetuk pelan pintu dari luar, lalu membuka perlahan pintu ruangan dengan perlahan. Bukan signor Mutti yang ia lihat di dalam ruangan tetapi signor Alberto Malusci, asisten pelatih Cosenza, yang tengah duduk di meja bundar.
Alberto Malusci
“Masuk saja Mateo. dan duduk di situ,” perintah signor Malusci.
“Iya.” Jawab Mateo singkat.
“Sebenarnya signor Mutti ingin berbicara denganmu empat mata langsung, tetapi beliau harus pulang cepat karena ada urusan keluarga yang mendesak. Semalam saya sudah menceritakan perihal keinginannmu kepada signor Mutti, dan beliau setuju-setuju saja. Ia juga tidak ingin kamu salah dalam berlatih karena di usiamu yang 18 tahun ini adalah masa-masa krusial bagi seorang pesepakbola. Makanya beliau meminta saya untuk menyiapkan program latihan khusus untukmu. Dan asal kamu tahu Mateo, latihan khusus ini bukan sesuatu yang gampang ataupun ringan karena ini sifatnya simultan dan ketika kamu berhenti di tengah program, tidak ada cara untuk melanjutkan selain memulai lagi dari awal. Apakah kamu siap ?”
“Saya siap melakukan apa saja agar menjadi pemain yang lebih baik dari sebelumnya signor,!” jawab Mateo tegas.
Signor Malusci bisa merasakan keseriusan dalam sikap dan nada bicara Mateo.
“Bagus, dan satu lagi, kamu jangan berharap bahwa signor Mutti akan selalu memasukkan namamu dalam 18 pemain yang disiapkan dalam pertandingan. Kamu akan memulai lagi dari awal karena progress semua pemain terutama para striker mulai menunjukkan hal positif, kita mempunyai lima penyerang di tim termasuk kamu, dan saat ini dalam hal fisik, kamu kalah dibandingkan semuanya. Jadi boleh dibilang kamu adalah striker no 5 dalam tim dibawah Lentini, Savoldi, De Francesco dan Varricio. Memang saat ini kita bermain dengan pola dua penyerang di depan tetapi adakalanya karena kebutuhan strategi kita hanya memasang satu striker di depan. Maka peluangmu bermain di tim utama akan semakin tipis.”
“Jadi apakah signor ingin mengembalikan saya bermain dengan tim Primavera agar bisa mendapatkan menit bermain yang cukup? ” Tanya Mateo sedikit khawatir.
“Tidak. Kamu tetap berlatih di tim utama dan tentang kesempatan bermain, kita lihat saja nanti situasi dan kondisinya. Mateo, kamu tidak usah memikirkan peluangmu bermain di tim utama saat ini. Aku ingin kamu fokus 100% kepada latihan meningkatkan fisikmu. Badan kita itu ibaratnya adalah sebuah sepeda motor. Power sepeda motor sama seperti otot pemain. Kalau ototmu tidak prima,maka pengaruhnya besar sekali. Kekuatan tendangan lemah, body balance lemah sehingga kerap kalah saat berduel badan, kecepatan lari berkurang.
Coba sesekali kamu perhatikan para sprinter 100 m kelas dunia. Badan mereka gempal, tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk. Otot para sprinter tersebut telah terbentuk dengan baik sehingga berpengaruh pada eksploitas ketika mereka berlari. Memang dalam sebuah pertandingan, seorang pemain tidak akan melakukan sprint-sprint secara terus menerus selama 90 menit, pemain harus bisa mengatur stamina dan tahu kapan dia harus bermain cepat maupun lambat. Untuk membentuk otot yang bagus bisa melalui latihan fitness, istirahat yang cukup dan asupan gizi yang memadai, dalam hal ini adalah protein. Protein banyak terkandung dalam daging sapi, daging ayam, ikan, putih telur dan susu sapi. Jadi pastikan kamu memperhatikan ini agar CC motor mu bertambah besar.”
“Jadi saya harus banyak makan?”
“Bukan, bukan berarti aku menyuruhmu untuk menambah jumlah porsi makan. Makanlah dengan porsi yang lebih banyak ketika mengkonsumsi protein tetapi tetap tidak boleh sembarangan, mesti dengan komposisi yang tepat. Selain protein, vitamin dan mineral yang banyak terkandung dalam sayuran buah-buahan juga penting untuk untuk fungsi tubuh. Sumber tenaga yang ideal bagi seorang atlet adalah karbohidrat kompleks dan hindari karbohidrat simpel. Apakah kamu tahu apa itu makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan karbohidrat simpel?”
“Tidak begitu tahu signor, heee, ” jawab Mateo nyengir.
“Huh, apakah kamu tidak memperhatikan menu makan yang biasanya disiapkan khusus oleh signor Bocetti, juru masak kita? Dengar Mateo, selain latihan fisik yang tepat kamu juga harus tahu menu makan apa saja yang tepat untuk tubuh. Percuma kamu berlatih keras setiap hari tetapi kamu makan makanan dengan sembarangan. Nampaknya selain melatihmu di lapangan, aku juga mesti menjadi penasihat gizimu. Payah, aku mesti meminta gaji tambahan kepada signor Paoletti karena ada 1 pemain yang tidak mengerti menu makan sehat.”
Mateo yang disindir, merasa kikuk dan garuk-garuk kepala. Selama ini dalam hal urusan makan, dia kurang begitu memperhatikan asupan gizi, memang dia tidak merokok ataupun minum alkohol tetapi dia sering makan pizza, fast food saat larut malam dan sesekali minum kopi dan minuman bersoda. Tetapi Mateo beruntung karena dia termasuk orang yang banyak makan tetapi sudah untuk gemuk. Dengan tinggi badan 180 cm dan berat badan 63 kg, Mateo termasuk kurus. Mateo berpikir, apakah selama ini pola makannya salah dan berpengaruh terhadap kemampuan fisiknya.
“Mateo, karbohidrat kompleks banyak terkandung dalam ubi-ubian, sagu, nasi merah, kacang hijau, pasta, kentang, gandum dan masih banyak lagi. Sementara karbohidrat simpel adalah makanan yang cepat membuatmu kenyang tetapi kurang bagus adalah nasi putih dan mie instant. Selain itu, aku minta kamu untuk mengurangi atau menghindari makanan berlemak dan minuman berkarbon yang mengandung terlalu banyak gula. Karena makanan berlemak menurunkan stamina, endurance dan koordinasi.
Kalau selama ini kamu banyak minum dengan banyak gula sebaiknya ganti dengan gula merah atau yang paling bagus dengan madu. Sementara untuk minuman bersoda dan berkarbon kurang baik untuk tubuh karena menyempitkan pembuluh darah sehingga berdampak pada performance. Mateo, jika mesin motor itu adalah otot maka stamina itu seperti bahan bakar motor. Bayangkan apabila kamu seorang pembalap dan kualitas bahan bakar motormu adalah oplosan sedangkan kamu mesti melawan pembalap lain dengan kualitas bensin nomer 1, kamu tahu kan apa yang terjadi?kamu tentu saja bukan lawan yang sepadan buatnya.”
Dalam hati Mateo membatin, jika motornya menggunakan bahan bakar kualitas nomer 1 tetapi lawannya adalah Valentino Rossi yang menggunakan bensin oplosan sekalipun nampaknya tetap saja dia kalah. Apa jadinya jika Valentino Rossi menggunakan motor dan memakai bahan bakar terbaik?? Juara Dunia Moto GP adalah jawabannya. Dengan perumpamaan sederhana seperti ini, Mateo menjadi semakin mengerti.
“Mateo, aku bersyukur kamu tidak pernah mengalami cedera serius, itu adalah hal yang bagus untuk seorang pemain, karena cedera bagi seorang pemain sepakbola adalah mimpi buruk buat semua pesepakbola, jadi aku minta kamu untuk tetap berlatih dengan jadwal yang telah kita sepakati nanti agar kamu tidak mengalami cedera karena over training. Jaga pola hidup makan sehat dengan memakan makanan bagus, tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, tidur teratur dan satu hal mendasar paling penting adalah kamu mesti banyak-banyak minum air putih dan air kelapa muda yang mengandung isotonic alami.
Karena sebagai atlet yang banyak mengeluarkan banyak keringat, maka mutlak hukumnya untuk banyak-banyak minum air putih. 70% tubuh manusia adalah cairan sehingga sangat penting untuk menjaga tubuh dengan banyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi. Dehidrasi berakibat buruk pada perfoma. Ketika kamu mengalami dehidrasi, pertama otot akan mengalami kejang. Kedua, stamina akan menurun dan ketiga kemampuan otak untuk berkonsetrasi menurun drastis. Itulah sebabnya minuman alkohol sangat buruk untuk seorang atlet karena alkohol sulit dicerna oleh tubuh dan menyebabkan dehidrasi. Butuh kira-kira 24 jam bagi tubuh untuk membersihkan diri dari alkohol. Mengerti?”
“Siap signor,”
“Nanti sebelum kamu pulang, kamu bisa meminta ke signor Bocetti daftar menu-menu makanan sehat beserta daftar lengkap makanan apa yang mesti kamu banyak konsumsi dan makanan apa saja yang wajib kamu hindari dan beberapa tips tentang pola hidup sehat kepadanya. Mateo, untuk saat ini saya kira cukup. Silahkan kamu bisa pulang dan beristirahat. Kita bertemu lagi nanti di sesi latihan sore. Oia, apakah ada yang ingin kamu tanyakan?, “
“Ehm signor, boleh saya tahu seperti apa gambaran program latihannya dan kapan bisa dimulai?,”
“Program latihan khusus ini nantinya akan berlangsung selama 3 minggu, beberapa menu latihan akan dilakukan di sesi latihan regular dan sisanya akan dilakukan setelah sesi latihan regular selesai. Kamu nanti akan banyak bekerjasama dengan signor Salvatore Monaco sebagai pelatih fisik. Beliau yang akan menjadi mentormu. Berlatihlah dan bekerja keraslah Mateo, jangan kecewakan kami. Aku tidak butuh janji-janji manismu yang terus berbicara akan berlatih sebaik mungkin, bicaralah di lapangan hijau dan buktikan bahwa kamu adalah seorang pemain bola yang disiplin.
Aku tidak ingin nanti di akhir program signor Monaco memberikan laporan hasil latihanmu tidak bagus. Jika program latihan fisik berjalan bagus dan mendapat lampu hijau dari signor Monaco, baru nanti kamu akan mulai berlatih untuk mengasah teknik bermain sepakbolamu. Untuk saat ini kamu fokus saja saja memperbaiki stamina dan fisikmu, karena yang kami perlukan adalah motor Ducati bukan motor Jepang murahan. Program latihanmu akan dimulai besok setelah sesi latihan pagi selesai. Apakah kamu ingin tahu, test apa yang sudah dipersiapkan oleh signor Monaco untukmu besok sebagai tahap awal latihan ?”
Mateo mengangguk dan firasatnya mengatakan itu bukanlah hal yang ringan.
“Signor Monaco ingin kamu melakukan serangkain test terlebih dahulu agar bisa diketahui kemampuan fisik yang kamu miliki sekarang dan seberapa jauh gapnya dengan standar yang dimiliki oleh signor Monaco .Test yang mesti kamu lakukan adalah Cooper Test, Sprint Test, Sprint Fatigue Test, Sprint Power Test dan Jumping Test. Mateo, jangan berpikir standar yang dimiliki oleh signor Monaco itu ringan. Sebagai pemilik lisensi kepelatihan dengan predikat Continental B maka standar yang signor Monaco milliki tidak berbeda jauh dengan standar kemampuan fisik yang dimiliki oleh para pemain kelas dunia. Kita beruntung memiliki seorang pelatih fisik kelas dunia di tim ini, dan kamu lebih beruntung Mateo, karena beliau mau menjadi mentormu langsung. ‘Selamat bersenang-senang’ Mateo,” papar signor Malusci.
Mateo menelan ludah, karena intonasi berat di akhir kalimat “selamat bersenang-senang, Mateo” dari signor Malusci yang aneh, terdengar olehnya seperti ia mengatakan,
“Selamat datang di Neraka, Mateo.”
Neraka yang mesti dilalui oleh seorang Mateo Rocco sangatlah berat. Neraka yang pada akhirnya akan merubah Mateo apakah dia nanti akan menjadi seorang pecundang lemah yang meminta ampun dan meminta berhenti di tengah program latihan atau malah muncul sosok Mateo Rocco yang baru yang lebih tangguh dan ditakdirkan menjadi seorang pemenang…
***
Via Galeazzo di Cuccia, Borgo Partenope, Cosenza – Settembre 23, 2000, 07:20 AM
Agusto terbangun ketika jam weker di meja samping tempat tidurnya berbunyi, dengan perasaan malas ia bangun dan mematikan jam weker tersebut. Agusto lalu pergi ke dapur dan mengambil sebotol air mineral dingin dari dalam kulkas dan langsung meminumnya. Guyuran air yang dingin masuk ke dalam tenggorokannya membuat Agusto merasa lebih baik. Sambil menenteng botol air tersebut, Agusto kemudian membuka jendela yang berukuran besar seperti pintu di ruang tengah rumahnya. Agusto lalu keluar meski hanya 1 langkah karena dibalik jendela ada balkon kecil yang hanya muat satu orang saja. Balkonnya yang berukuran kecil 1x1 meter dibatasi dengan pagar teralis besi yang sudah berkarat.
Meskipun sempit, Agusto suka berdiri di balkon ini karena ia bisa mendapat menghirup segar dari sinar matahari pagi yang mulai meninggi. Ia beruntung karena tepat di depan rumah susun yang ia sewa 1 tahun ke depan, kamarnya yang berada di lantai 5, tidak terhalang oleh bangunan rumah susun lainnya. Tepat di depan rumah susunnya, ada toko kue La Pane Del Giorno yang tidak bertingkat sehingga dengan bebas ia bisa melihat pemandangan yang lebih jauh dan lebih lapang.
Berbeda dengan rumah susun yang berada samping kiri kanannya dimana di tepat sebrang jalan juga ada bangunan rumah susun yang sama lusuhnya dan sama tingginya saling berhadapan yang dipisahkan oleh jalanan sempit berjarak 5 meter. Bukan pemandangan yang menyehatkan mata jika setiap ia bangun pagi, membuka jendela kamar dan melihat pemandangan di depannya matanya, berjejer balkon yang dialih fungsikan sebagai tempat menjemur pakaiannya para penghuni rumah susun tepat di seberang jalan.
Agusto menoleh ke belakang ketika ia mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, dan dari dalam kamar muncul istrinya Claudia. Claudia mengenakan handuk warna putih yang membalut tubuh dan sedang memasang handuk kuning untuk mengeringkan rambut pirangnya yang basah.
“Selamat pagi papa, sudah bangun ya? Barusan mama mau bangunin papa.”kata Claudia sambil mengusap-usap rambutnya dengan handuk agar cepat kering.
Agusto dan Claudia baru menikah 6 bulan yang lalu. Mereka sebelumnya berasal dari daerah Crotone, tetapi kemudian memutuskan pindah ke Cosenza setelah salah seorang kawan Claudia yang memiliki Salon Kecantikan di Cosenza menawarinya untuk ikut bekerja dengannya. Daerah Crotone yang kurang berkembang, membuat keduanya sepakat untuk datang ke Cosenza 3 bulan lalu. Lagipula pada saat itu Agusto juga belum mempunyai pekerjaan yang tetap sehingga keduanya pindah ke Cosenza untuk memulai hidup yang baru. Pada awalnya, mereka berdua menumpang di rumah kawan Claudia tersebut sembari Agusto mencari pekerjaan dan mereka mencari rumah kontrakan yang sesuai dengan keuangan mereka yang belum seberapa.
Tak berapa lama, Agusto mendapat pekerjaan Riccardo Minimarket tempat ia bekerja sekarang dan kemudian berkat informasi temannya di situ, ada rumah susun yang disewakan dengan harga tidak terlalu mahal. Pada awalnya, Agusto ragu melihat keaadaan sekitar rumah susun tersebut yang cenderung kurang terawat jika dilihat dari luar. Tetapi setelah istrinya mau untuk tinggal disana karena sudah semakin sungkan jika kelamaan menumpang di rumah kawannya, Agusto setuju untuk mengontrak rumah susun yang berada di lantai 5, mempunyai 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur dan ruang tengah tersebut selama 1 tahun dengan biaya 10.000 Euro.
Letaknya yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari Riccardo Minimarket dan mudah dijangkau oleh istrinya yang bekerja di tengah kota naik Taxi, juga membuatnya semakin mudah memutuskan tinggal disini. Meskipun pada awalnya dia khawatir dengan lingkungan tempat ia tinggal yang termasuk daerah pinggiran kota tetapi seiring berjalannya waktu ternyata cukup aman. Dia dan istrinya tak membutuhkan waktu lama untul betah tinggal disini.
Namun ketenangan Agusto terusik karena kejadian beberapa hari yang lalu saat Paul menceritakan sesuatu yang rahasia dan membuka jati dirinya yang sebenarnya. Pada awalnya, Agusto ketakutan tetapi kemudian ia bisa menenangkan dirinya, asal ia tutup mulut dan tidak bercerita tentang apa yang ia ketahui malam itu kepada siapapun, ia dan istrinya akan baik-baik saja.
“Pah, pah.ya ampun pagi-pagi sudah ngelamun aja. Masih kurang tidurnya dari kemarin sore sampai tadi pagi? Sampai-sampai mama bangunin untuk makan malam tidak bangun-bangun juga.”
Kata-kata istrinya membuat Agusto sadar dari lamunannya,
“Eh engga kok, papa gak melamun.”
“Cepetan papa mandi terus kita sarapan bareng. Uda mau jam 8 lho.” Kata Claudia seraya berjalan ke dalam kamar tidur untuk mengganti baju.
“Iya mamah.” Jawab Agusto.
15 menit kemudian, Agusto keluar dari kamar mandi dan melihat istrinya sedang berada di dapur sedang menyiapkan sarapan pancake, jus orange dan omelette.
“Loh mama, kok masih pakai baju santai ??” Tanya Agusto setelah melihat istrinya memakai baju santai.
“Mama libur dua hari pa. Salon sedang ada renovasi.”
“Enaknya bisa libur dua hari,” kata Agusto yang sudah rapi mengenakan kemeja kotak-kotak berlengan panjang berwarna merah, melihat jam di tangannya.
8.28.
Oke masih ada waktu untuk sarapan sebentar. Dengan santai Agusto mulai sarapan dengan menyantap pancake keju dengan topping strawberry kesukaannya. Agusto melihat koran baru hari ini masih terlipat dengan rapi di atas meja makan. Claudia tahu suaminya suka sarapan pagi sembari membaca koran pagi terbaru. Agusto melihat headline koran hari ini adalah peristiwa pembunuhan yang mengakibatkan 2 orang meninggal. Agusto malas membaca berita kriminal itu di pagi hari
Tetapi sebelum ia membalikkan koran, ia menangkap sederet kalimat yang membuat kue pancake yang dalam suapannya tiba-tiba terasa tawar.
…apartemen, tepat di sebrang Riccardo Minimarket pada hari rabu 22 September..
Agusto langsung buru-buru minum jus jeruknya dan segera memusatkan perhatiannya membaca headline koran pagi ini.
++++
Perang antar kelompok geng, dua orang ditemukan tewas di salah satu apartemen kawasan Borgo Partenope.
Nuova Cosenza – dua orang pria ditemukan tewas dengan luka tembak di sekujur tubuh dalam sebuah peristiwa penembakan yang terjadi pada malam hari di Borgo Partenope apartemen, tepat di sebrang Riccardo Minimarket pada hari Rabu 22 September 2000.
Menurut laporan dari salah seorang penghuni apartemen Rizzpoli yang tidak ingin disebutkan namanya, ia mendengar rentetan suara tembakan yang berasal dari lantai di atasnya. Tetapi ia ketakutan dan memutuskan untuk menelpon polisi.
Polisi yang mendengar adanya laporan penembakan segera meluncur ke TKP akan tetapi setelah sampai di TKP yang berada di lantai 4, polisi menemukan 2 orang pria yang tewas dengan luka tembak hampir di seluruh kujur tubuh mereka berdua. Berdasarkan penyelidikan awal, identitas kedua korban tersebut adalah Leon Ruopolo (29 tahun) dan Vincent Ruopolo (25 tahun) yang keduanya diketahui merupakan kakak-beradik. Menurut catatan kepolisian, baik Vincent maupun Leon diketahui sering berurusan dengan pihak kepolisian karena masalah kepemilikan senjata, tindak kekerasan dan penyalahgunaan narkoba.
“Saya dapat memberitahu anda bahwa ini masih dalam penyelidikan. Saat ini kami percaya bahwa motif penembakan terkait perselisihan antar geng. Mengenai pelakunya berasal dari kelompok mana, masih dalam penyelidikan dimana kami sedang melakukan uji balistik terhadap selongsong peluru yang banyak ditemukan di TKP. Kami meminta masyarakat untuk tetap tenang dan kami akan terus memburu sang pelaku.” Kata Juru Bicara Kepolisian Cosenza Giacinto Tremonti.
Borgo Partenope
Daerah Borgo Partenope memang daerah yang rawan tindak kejahatan, setelah hampir 3 bulan masyarakat di kawasan ini merasakan ketenangan tidak ada peristiwa tindak kejahatan agar yang terjadi, pada akhirnya peristiwa penembakan terasa sangat menggemparkan. Dan saat ini lokasi kejadian masih dijaga ketat oleh pihak kepolisian untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.(rd)
++++++
Peristiwa ini terjadi kemarin malam, Agusto kemarin pulang dari kerja pukul 4 sore dan langsung tertidur tanpa bermimpi sedikitpun, ia begitu merasa lelah karena sedari pagi ia mendapat giliran melakukan stock opname barang di gudang. Agusto tiba-tiba teringat dengan pemuda bernama Brady, ketika 3 hari yang lalu ia membeli rokok di minimarket dan kemudian ia menitipkan motor Ducatinya sebentar karena ingin menemui temannya yang ada di Apartemen Rizzpoli. Dan kini 2 hari setelah kedatangan Brady tersebut, ada 2 orang penghuni apartemen yang tewas mengenaskan. Otak Agusto lalu memikirkan koneksi antara Brady, geng bersenjata, Paul, Ghetto Boys, Mafia.
Keringat dingin Agusto menetes perlahan-lahan dari dahi. Ketika pihak kepolisian sedang mengadakan penyelidikan mencari tahu siapa pelaku penembakan, 1 menit setelah selesai membaca berita penembakan tersebut, Agusto langsung bisa menebak 99 % siapa otak pelaku penembakan 2 kakak beradik tersebut.
“Oh Mio Dio, (Ya Tuhan)…Paul ternyata serius…serius sekali dengan perkataannya tentang mafia,” kata Agusto pelan dengan nada bergetar.
“ Between Us And Heaven Or Hell There Is Only Life, Which Is The Frailest Thing In The World.”
-Blaise Pascal-
---------------------------------
Bersambung
Next Chapter:
Deep Lying Forward #15 Il Rombo del Lupo (The Roar of The Wolf)
Grazie mille om serpanth.. semoga itali baik - baik saja sekarang..
ReplyDeleteLanjutkan om...thanks updatenya
ReplyDeletewow.... keren om serpanth
ReplyDeletemakasih updetannya, jadi hiburan disaat2 kritis ini
akhirrnya updet juga, kisah yg satu ini
semoga ibu pertiwi kembali sehat lagi dari serangan covid-19